Aktivitas Gunung Semeru, di Lumajang, Jatim. DOK BNPB
Aktivitas Gunung Semeru, di Lumajang, Jatim. DOK BNPB

Jalur Evakuasi Gunung Semeru Segera Dibangun

Daviq Umar Al Faruq • 07 Desember 2020 20:26
Lumajang: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong jalur evakuasi di kaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, agar segera dibangun. Jalur Evakuasi digunakan untuk warga dan hewan ternak sebagai mitigasi ancaman guguran lahar panas aktivitas Gunung Semeru.
 
"Jalur evakuasi itu nanti kan di jalan dan di sungai, jadi ada beberapa kewenangan. Nantinya vertikal dan akan ada koordinasi ulang," kata Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, Minggu 6 Desember 2020.
 
Wawan menambahkan, jalur evakuasi menjadi atensi yang wajib digarap dalam waktu dekat. Sebab, permintaan itu berasal dari Kepala BPNB, Doni Monardo, saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 3 Desember 2020 lalu.

"Yang jelas ini jadi center poin dari Pak Doni Monardo untuk jalur evakuasi. Jadi nanti akan dilakukan pembicaraan kecil atau seperti apa dan sebagainya dulu sambil menyamakan visi misi kita," jelasnya.
 
Baca: Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran
 
Sebelumnya, Kepala BPNB, Doni Monardo, mengaku telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan jalur evakuasi sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana alam.
 
"Kami dari BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR," kata Doni, Kamis 3 Desember 2020.
 
Selain jalur evakuasi, Doni juga mendorong agar pembuatan jalur aliran lahar dapat dibangun kembali. Sehingga apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman peduduk.
 
"Membangun sebuah jalur evakuasi yang bisa memudahkan masyarakat untuk menuju ke tempat yang aman, termasuk juga membangun kembali aliran lahar agar tidak mengarak ke permukiman penduduk," imbuhnya.
 
Adapun jalur evakuasi tersebut menjadi penting, sebab hingga kini jalur evakuasi belum memadai. Meskipun sudah ada rambu evakuasi.
 
Baca: Jadwal Penerbangan di Malang Tak Terpengaruh Aktivitas Gunung Semeru
 
Sebelumny Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga melaporkan bahwa selain jalur evakuasi, pengerukan jalur aliran lahar juga harus menjadi prioritas. Sebab, berdasarkan data yang dihimpun, ketebalan sedimentasi dari jalur aliran lahar mencapai 15 meter.
 
"Jalur aliran lahar. Ini sedimentasinya sudah sekitar 15 meter, jadi kan harus dikeruk. Sehingga kalau ada material gunung yang meluber, maka kita tidak berharap itu kemudian meluber ke permukiman penduduk," imbuhnya.
 
Gubernur Khofifah juga meminta agar layanan komunikasi terkait perkembangan informasi aktivitas Gunung Semeru dapat dilakukan dengan baik. Agar tidak muncul kabar tidak benar yang dapat meresahkan warga.
 
"Ada komunikasi yang harus dipastikan sampai dengan benar dan cepat kepada masyarakat," kata Khofifah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan