Tangerang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, beserta polisi dan TNI mengeklaim telah melakukan berbagai upaya mencegah kerumunan massa pada haul Syekh Abdul Qadir Al Jailani di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah, Kampung Cilongok, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan, sempat memanggil panitia dan menggelar rapat membahas pelaksanaan haul.
"Memang acara ini rutin mengundang kepala daerah, baik bupati dan gubernur. Tahun lalu saya menghadiri itu. Ketika mendapat undangan, kami memanggil panitia untuk menerapkan protokol kesehatan," ujarnya, Senin, 30 November 2020.
Zaki menuturkan pemanggilan panitia haul dilakukan pada 17 November 2020, dengan maksud meminta agar acara menerapkan protokol kesehatan, lantaran Kabupaten Tangerang, masih dalam zona oranye covid-19.
Baca juga: Petinggi RS Ummi Dikonfirmasi soal Penanganan Rizieq Shihab
"Kami katakan kabupaten Tangerang masih zona oranye dan masih PSBB sesuai dengan keputusan Gubernur Banten, acara tersebut saya minta ditunda," katanya.
Zaki mengungkapkan memberikan dua pilihan kepada panitia, menunda atau membatasi peserta yang hadir. Namun panitia memiliki argumentasi lain dan haul tetap dilaksanakan.
"Saya sampaikan dua opsi tersebut dan itu disetujui dalam rapat," jelasnya.
Kemudian, ujar Zaki, pada 19 November 2020, pihaknya bersama polisi dan TNI menyampaikan opsi tersebut ke panitia acara.
"Saya berusaha membujuk menangguhkan atau menunda. Kemudian mendapat info bahwa pelaksanaan haul dibatasi hanya untuk santri dan keluarga besar Cilongok. Kami juga sudah berusaha melakukan antisipasi. Ini karena antusias masyarakat yang luar biasa," klaim dia.
Tangerang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, beserta polisi dan TNI mengeklaim telah melakukan berbagai upaya mencegah
kerumunan massa pada haul Syekh Abdul Qadir Al Jailani di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah, Kampung Cilongok, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan, sempat memanggil panitia dan menggelar rapat membahas pelaksanaan haul.
"Memang acara ini rutin mengundang kepala daerah, baik bupati dan gubernur. Tahun lalu saya menghadiri itu. Ketika mendapat undangan, kami memanggil panitia untuk menerapkan protokol kesehatan," ujarnya, Senin, 30 November 2020.
Zaki menuturkan pemanggilan panitia haul dilakukan pada 17 November 2020, dengan maksud meminta agar acara menerapkan protokol kesehatan, lantaran Kabupaten Tangerang, masih dalam zona oranye covid-19.
Baca juga:
Petinggi RS Ummi Dikonfirmasi soal Penanganan Rizieq Shihab
"Kami katakan kabupaten Tangerang masih zona oranye dan masih PSBB sesuai dengan keputusan Gubernur Banten, acara tersebut saya minta ditunda," katanya.
Zaki mengungkapkan memberikan dua pilihan kepada panitia, menunda atau membatasi peserta yang hadir. Namun panitia memiliki argumentasi lain dan haul tetap dilaksanakan.
"Saya sampaikan dua opsi tersebut dan itu disetujui dalam rapat," jelasnya.
Kemudian, ujar Zaki, pada 19 November 2020, pihaknya bersama polisi dan TNI menyampaikan opsi tersebut ke panitia acara.
"Saya berusaha membujuk menangguhkan atau menunda. Kemudian mendapat info bahwa pelaksanaan haul dibatasi hanya untuk santri dan keluarga besar Cilongok. Kami juga sudah berusaha melakukan antisipasi. Ini karena antusias masyarakat yang luar biasa," klaim dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)