Banda Aceh: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 20 Hektare melanda wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Kebakaran lahan gambut milik warga itu hingga kini belum berhasil dipadamkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Irfanda Rinadi, mengatakan kebakaran lahan gambut terjadi sejak 14 Oktober 2021, pukul 16.15 WIB, di Desa Desa Pulo Kruet, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Luas lahan yang terbakar seluas 20 hektare, kebakaran ini sudah berlangsung sejak empat hari dan belum berhasil dipadamkan," kata Irfanda Rinadi saat dikonfirmasi Minggu, 17 Oktober 2021.
Baca: 31 Titik Panas Terdeteksi di Sumatra Utara
Ia mengatakan, pemadaman yang dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Nagan Raya serta masyarakat terkendala kesulitan akses ke titik api. Selain itu, arah angin pun kerap menyulitkan petugas.
"Kendalanya masalah jarak tempuh menuju titik lokasi, dan angin kencang yang kerap berubah arah, kalau lain tidak ada, air aman," ujarnya.
Ia menyebut, hingga kini sekitar 70 orang terdiri dari tim gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kabupaten Nagan Raya, masih berjibaku untuk memadamkan api, pihaknyapun menurunkan tiga unit mesin robin untuk membantu proses pemadaman.
"Api sudah padam sekitar 70 persen, kerugian belum bisa kita pastikan, di akhir nanti baru kita itung kerugiannya," jelasnya.
Banda Aceh: Kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) seluas 20 Hektare melanda wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Kebakaran lahan gambut milik warga itu hingga kini belum berhasil dipadamkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Irfanda Rinadi, mengatakan kebakaran lahan gambut terjadi sejak 14 Oktober 2021, pukul 16.15 WIB, di Desa Desa Pulo Kruet, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Luas lahan yang terbakar seluas 20 hektare, kebakaran ini sudah berlangsung sejak empat hari dan belum berhasil dipadamkan," kata Irfanda Rinadi saat dikonfirmasi Minggu, 17 Oktober 2021.
Baca: 31 Titik Panas Terdeteksi di Sumatra Utara
Ia mengatakan, pemadaman yang dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Nagan Raya serta masyarakat terkendala kesulitan akses ke titik api. Selain itu, arah angin pun kerap menyulitkan petugas.
"Kendalanya masalah jarak tempuh menuju titik lokasi, dan angin kencang yang kerap berubah arah, kalau lain tidak ada, air aman," ujarnya.
Ia menyebut, hingga kini sekitar 70 orang terdiri dari tim gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kabupaten Nagan Raya, masih berjibaku untuk memadamkan api, pihaknyapun menurunkan tiga unit mesin robin untuk membantu proses pemadaman.
"Api sudah padam sekitar 70 persen, kerugian belum bisa kita pastikan, di akhir nanti baru kita itung kerugiannya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)