Aktivis lingkungan dari Komunitas Saba Alam Indonesia Hijau menggelar upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tumpukan sampah ilegal di Kedaung Baru, Neglasari, Kota Tangerang, Selasa, 17 Agustus 2021. Dokumentasi/ istimewa
Aktivis lingkungan dari Komunitas Saba Alam Indonesia Hijau menggelar upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tumpukan sampah ilegal di Kedaung Baru, Neglasari, Kota Tangerang, Selasa, 17 Agustus 2021. Dokumentasi/ istimewa

HUT ke-76 RI, Aktivis Lingkungan Tangerang Upacara di Tumpukan Sampah

Deny Irwanto • 17 Agustus 2021 18:49
Tangerang: Aktivis lingkungan dari Komunitas Saba Alam Indonesia Hijau menggelar upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tumpukan sampah.
 
Ketua Komunitas Saba Alam Indonesia, Hijau Pahrul Roji, mengatakan hal tersebut juga dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah terhadap keberadaan tempat sampah ilegal di Kedaung Baru, Neglasari, Kota Tangerang.
 
"Jadi kita mengingatkan hari ini melakukan upacara bendera di atas tumpukan sampah liar yang ada di bantaran Sungai Cisadane. Andai kita mencoba meminimalisir atau mengingatkan kepada pemerintah agar mereka juga turut serta mencoba melakukan pendampingan terhadap pihak yang melakukan pengelolaan sampah tanpa aturan," kata pria yang akrab disapa Arul di Tangerang, Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca: Pakaian Presiden pada Upacara Hari Kemerdekaan Biasa Dipakai Tetua Adat
 
Arul menjelaskan berdasarkan hasil investigasi pihaknya, tumpukan sampah tersebut berasal dari luar daerah Kota Tangerang dan sudah dibuang ke tempat tersebut sejak 2008.
 
Sampah itu dibawa ke lahan di Kedaung Baru untuk kemudian dikelola pelapak. Pelapak kemudian memilah dengan mengambil sampah yang bernilai ekonomis dan membiarkan sampah yang tidak dapat didaur ulang.
 
"Ada dari Serpong, Bintaro, PIK, kabupaten juga Jakarta," jelas Arul.
 
Dia menyebut sampah yang tidak bermanfaat menjadi gundukan dan mencemari Sungai Cisadane. Hal tersebut perlu menjadi perhatian pemerintah setempat agar tidak menimbulkan dampak yang lebih fatal terhadap lingkungan.
 
"Hari ini mereka nimbun sampah ambil yang ekonomis sisanya buang ke sungai. Ini kan jadi pencemaran sungai, laut, bumi, tanah dan sebagainya. Kita berharap (pemerintah) jangan tutup mata. Kan ada peraturan daerah, peraturan menteri, ada undang-undang. Masa enggak bisa tertibkan pengelola liar itu," ungkapnya.
 
Edy Bonetski selaku pemimpin upacara mengajak peserta upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya. Menurutnya hal tersebut miris karena di depan tumpukan sampah tersebut adalah sungai.
 
"Di depan lokasi pembuangan sampah liar kabarnya, adalah sungai, sangat rentan tempat ini membuang sisa sampahnya ke sungai yang merupakan sumber kehidupan," ungkap Edy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan