Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela kunjungan kerja di Posko COVID-19 di Kabupaten Kudus, Minggu (13/6/2021).  (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela kunjungan kerja di Posko COVID-19 di Kabupaten Kudus, Minggu (13/6/2021). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Temuan Varian Covid-19 India di Kudus yang Pertama di Jateng

Antara • 13 Juni 2021 15:42
Kudus: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan temuan virus varian baru covid-19 dari India di Kabupaten Kudus merupakan yang pertama di Jateng. Sehingga harus menjadi kewaspadaan semua orang karena penularannya sangat cepat.
 
"Sekali lagi dicatat, varian baru virus covid-19 sudah masuk di Kudus. Maka, masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding virus varian sebelumnya," kata Ganjar ditemui di sela kunjungan kerja di Posko Covid-19 di Kudus, Minggu, 13 Juni 2021.
 
Untuk menghindarinya, kata dia, harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat berada di antara banyak orang, jangan sekali-kali melepas masker.

Ia mengusulkan lima hari di rumah saja, sehingga orang tua, lanjut usia (lansia), anak-anak jangan keluar rumah. Silakan keluar rumah ketika ada kepentingan yang sangat mendesak, dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) diperbanyak.
 
Baca: Varian Covid-19 India Ditemukan di Kudus
 
Menurut dia, untuk memutus mata rantai penularan virus varian baru tersebut harus dilakukan bersama-sama. Pemerintah Pusat akan membantu, termasuk Pemprov Jateng juga akan membantu, serta mengomunikasikannya dengan kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Pati, Grobogan, dan Demak.
 
Kabupaten Grobogan, kata Ganjar, juga sudah menerapkan kebijakan di rumah saja. Kalaupun masih ada yang keluar rumah, perlu dilakukan operasi yustisi.
 
Dia menekankan, pemeriksaan sampel genome pasien covid-19 akan diperbanyak untuk memastikan penyebaran virus varian baru tersebut. Yakni dengan mengambil sampel dari beberapa kabupaten.
 
"Saya sempat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya hanya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus, terus bertambah menjadi delapan kabupaten dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin ini pasti varian baru," ujarnya.
 
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menambahkan, pemeriksaan sampel genome pasien covid-19 dari beberapa kabupaten, sudah dikirim ke laboratorium di UGM, Balitbangkes dan laboratorium pusat. Hasilnya, kata dia, baru bisa diketahui setelah dua pekan karena belum ada teknologi yang bisa mendeteksi secara cepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan