Yogyakarta: Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat belum sepenuhnya menekan mobilitas warga. Meskipun, data pantuan langsung maupun via teknologi menunjukkan adanya penurunan.
Berdasarkan pantauan Google traffic, terdapat penurunan volume antrean kendaraan di beberapa persimpangan utama di DIY. Secara umum, ia menyebut penurunannya berkisar 15 persen.
"Di Sleman, antrean di persimpangan-persimpangan (turun) sebanyak 30 persen, Kulon Progo 28 persen, Bantul 38 persen, dan Kota Yogyakarta 33 persen. Ini hasil pantauan lewat CCTV," papar Made saat wawancara daring, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ia mengatakan, pihaknya juga memantau terminal-terminal dalam konteks penerapam PPKM Darurat. Menurut dia, masih ada pihak yang belum mengetahui kebijakan wajib vaksinasi covid-19.
"Padahal di terminal menjadi lokasi potensi kerumunan, surat (sertifikat) vaksin juga menjadi salah satu syarat bepergian kan," tutur Made.
Meski demikian, terdapat penurunan penumpang bus selama PPKM Darurat. Bus dengan layanan sirkulasi pembersih virus terisi hingga 40 persen kapasitas. Sementara, bus biasa terisi dua hingga tiga penumpang.
Baca: 32 Ribu Warga Jatim Terjaring Operasi Yustisi PPKM Darurat
Made menambahkan, penutupan akses jalan-jalan utama harus dibarengi dengan pengurangan mobilitas masyarakat. Menurutnya, sektor non esensial seharusnya bisa memahami situasi dengan mengurangi mobilitas.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi untuk membatasi mobilitas warga. Kami juga koordinasikan pemasangan rambu-rambu sebagai petunjuk masyarakat," beber dia.
Yogyakarta: Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) Darurat belum sepenuhnya menekan mobilitas warga. Meskipun, data pantuan langsung maupun via teknologi menunjukkan adanya penurunan.
Berdasarkan pantauan
Google traffic, terdapat penurunan volume antrean kendaraan di beberapa persimpangan utama di DIY. Secara umum, ia menyebut penurunannya berkisar 15 persen.
"Di Sleman, antrean di persimpangan-persimpangan (turun) sebanyak 30 persen, Kulon Progo 28 persen, Bantul 38 persen, dan Kota Yogyakarta 33 persen. Ini hasil pantauan lewat CCTV," papar Made saat wawancara daring, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ia mengatakan, pihaknya juga memantau terminal-terminal dalam konteks penerapam PPKM Darurat. Menurut dia, masih ada pihak yang belum mengetahui kebijakan wajib vaksinasi covid-19.
"Padahal di terminal menjadi lokasi potensi kerumunan, surat (sertifikat) vaksin juga menjadi salah satu syarat bepergian kan," tutur Made.
Meski demikian, terdapat penurunan penumpang bus selama PPKM Darurat. Bus dengan layanan sirkulasi pembersih virus terisi hingga 40 persen kapasitas. Sementara, bus biasa terisi dua hingga tiga penumpang.
Baca:
32 Ribu Warga Jatim Terjaring Operasi Yustisi PPKM Darurat
Made menambahkan, penutupan akses jalan-jalan utama harus dibarengi dengan pengurangan mobilitas masyarakat. Menurutnya, sektor non esensial seharusnya bisa memahami situasi dengan mengurangi mobilitas.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi untuk membatasi mobilitas warga. Kami juga koordinasikan pemasangan rambu-rambu sebagai petunjuk masyarakat," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)