Surabaya: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, angkat suara soal beredarnya video penolakan beberapa warga terkait alih fungsi gedung sekolah dasar (SD) menjadi rumah sehat covid-19 alias tempat isolasi mandiri (isoman).
Menurut Eri, diperlukan sosialisasi yang detail oleh perangkat daerah tingkat kecamatan dan kelurahan kepada masyarakat mengenai operasional rumah sehat covid-19 tersebut. Tujuannya agar ada keselarasan pemikiran antara masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi wabah covid-19.
Eri menilai keberadaan rumah sehat covid-19 di tiap kecamatan dan kelurahan saat ini menjadi penting. Sebab, tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit di Surabaya hingga sekarang masih penuh.
“Warga yang positif akan tertangani dengan baik dan lebih komprehensif di sini (rumah isoman), ketimbang melakukan isoman (di rumah),” ujar Eri saat diwawancara, Jumat (23/7).
Dengan adanya rumah sehat covid-19, Eri berharap bisa menekan angka kematian di Kota Surabaya. Selain itu, kehadiran rumah sehat covid-19 juga menjadi solusi agar tidak ada lagi keterlambatan penanganan pasien covid-19 di Surabaya.
“Saya meminta masyarakat Surabaya untuk membuka hati, membuka pikiran, menghilangkan egois, dan bergotong royong menghadapi pandemi ini,” tutur Eri.
Baca: Viral Joget Sambil Minum Miras, 4 Oknum DPRD Malaka NTT Dipanggil Polisi
Sebelumnya, sempat beredar video adanya warga yang menolak alih fungsi gedung SD Negeri Gubeng 1/204 menjadi lokasi isoman bagi pasien covid-19.
“Kami akan menolak, karena ini sekolah bukan rumah sakit,” ujar salah laki-laki berbaju hitam di video tersebut.
Surabaya: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, angkat suara soal beredarnya
video penolakan beberapa warga terkait alih fungsi gedung sekolah dasar (SD) menjadi rumah sehat covid-19 alias tempat isolasi mandiri (
isoman).
Menurut Eri, diperlukan sosialisasi yang detail oleh perangkat daerah tingkat kecamatan dan kelurahan kepada masyarakat mengenai operasional rumah sehat covid-19 tersebut. Tujuannya agar ada keselarasan pemikiran antara masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi wabah covid-19.
Eri menilai keberadaan rumah sehat covid-19 di tiap kecamatan dan kelurahan saat ini menjadi penting. Sebab, tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit di Surabaya hingga sekarang masih penuh.
“Warga yang positif akan tertangani dengan baik dan lebih komprehensif di sini (rumah isoman), ketimbang melakukan isoman (di rumah),” ujar Eri saat diwawancara, Jumat (23/7).
Dengan adanya rumah sehat covid-19, Eri berharap bisa menekan angka kematian di Kota Surabaya. Selain itu, kehadiran rumah sehat covid-19 juga menjadi solusi agar tidak ada lagi keterlambatan penanganan pasien covid-19 di Surabaya.
“Saya meminta masyarakat Surabaya untuk membuka hati, membuka pikiran, menghilangkan egois, dan bergotong royong menghadapi pandemi ini,” tutur Eri.
Baca:
Viral Joget Sambil Minum Miras, 4 Oknum DPRD Malaka NTT Dipanggil Polisi
Sebelumnya, sempat beredar video adanya warga yang menolak alih fungsi gedung SD Negeri Gubeng 1/204 menjadi lokasi isoman bagi pasien covid-19.
“Kami akan menolak, karena ini sekolah bukan rumah sakit,” ujar salah laki-laki berbaju hitam di video tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)