Truk Tanah Kecelakaan di Tol Cipularang Kelebihan Muatan
MetroTV • 03 September 2019 15:56
Jakarta: Olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, dilakukan hari ini. Hasil olah TKP menunjukkan truk bermuatan tanah berpelat B 9410 UIU mengalami rem blong akibat muatan berlebih.
"Truk yang angkut tanah ternyata ditemukan dari 24 ton yang diizinkan mengangkut 37 ton. Berarti kelebihan 13 ton," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Matrius saat Newsline Metro Tv, Selasa, 3 September 2019.
Matrius menjelaskan akibat kelebihan beban, truk meluncur dengan kecepatan tinggi di jalan dengan kondisi menurun. Pengemudi mengganti persneling dari gigi enam dan bisa dipindah ke gigi empat.
"Setelah itu dilakukan pengereman tapi sudah tidak efektif, karena dorongan dari beban kendaraan," bebernya.
Dia menerangkan sepanjang KM 95 sampai KM 90 di Tol Cipularang arah Jakarta kondisi menurun. Selain itu Matrius menambahkan dari hasil olah TKP, truk yang kelebihan muatan menabrak kendraan yang terhenti akibat truk berpelat B 9763 UIT yang terguling sebelumnya.
"Mulanya memang ada hambatan terhadap kendaraan di mana kendaraan terhambat truk terguling dan di belakang ada hambatan," ungkapnya.
Sebanyak delapan orang meninggal dan 28 orang terluka. Sebanyak empat korban tewas telah terindentifikasi, sementara empat korban tewas lainnya belum diidentifikasi.
"Kondisi korban terbakar," ucapnya.
Berikut identitas korban tewas:
Ngendi Budiyanto, 62, warga Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Iwan Bin Nisin, 34, warga Tangerang, Banten.
Dedi Hidayat, 45, warga Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Hendra Cahyana, 64, warga Sunter Agung, Jakarta Utara.
Berikut identitas korban luka:
Syafira, 2, anak dari Rico Apriadi Tanjung.
Kenzi, anak dari Rico Apriadi Tanjung (luka ringan).
Sofa, (umur tak diketahui), anak dari Hudsiah.
Raya Dia Safira, 3, (luka ringan).
Rafania Ghaisani Humah, 5 bulan, (luka ringan).
Dedi, 25, warga Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Banten.
Ho Sofe Shin, 61, Warga Negara Korea Selatan (luka bakar).
Winardi, 48, warga Indramayu, Jawa Barat.
Asparida, 63, warga Bekasi Timur, Jawa Barat.
Rico Apriadi Tanjung, 34, warga Jakarta.
Zulfahmi, 56, warga Bekasi, Jawa Barat.
Nurapipi, 27, warga Aliadiruru, Sumatra Barat.
Posma, 56, warga Pasangan, Jakarta Selatan.
Hamidah, 66, warga Pandeglang, Banten.
Hudsiah, 45, warga Pandeglang, Banten.
Iroh Rohayati, 46, warga Pandeglang, Banten.
Subana, warga Indramayu, Jawa Barat.
Maning, warga Indramayu, Jawa Barat.
Surianto, 51, warga Bandung, Jawa Barat.
Seniri, 51, warga Bandung, Jawa Barat.
Suheri, 34, warga Bandung, Jawa Barat.
Anzar Subagja, 23, warga Purwokerto, Jawa Barat.
Ade, 33, warga Bekasi Timur, Jawa Barat.
Suherman, 53, warga Tangerang, Banten.
Napi, 37, warga Bandung, Jawa Barat.
Dwi Reza Feriawan, 35, warga Semarang, Jawa Tengah.
Nurbayana, 35, warga Bandung Jawa Barat (luka ringan).
Yeti Kusniati, 26, warga Bandung, Jawa Barat (luka ringan).
Jakarta: Olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, dilakukan hari ini. Hasil olah TKP menunjukkan truk bermuatan tanah berpelat B 9410 UIU mengalami rem blong akibat muatan berlebih.
"Truk yang angkut tanah ternyata ditemukan dari 24 ton yang diizinkan mengangkut 37 ton. Berarti kelebihan 13 ton," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Matrius saat Newsline Metro Tv, Selasa, 3 September 2019.
Matrius menjelaskan akibat kelebihan beban, truk meluncur dengan kecepatan tinggi di jalan dengan kondisi menurun. Pengemudi mengganti persneling dari gigi enam dan bisa dipindah ke gigi empat.
"Setelah itu dilakukan pengereman tapi sudah tidak efektif, karena dorongan dari beban kendaraan," bebernya.
Dia menerangkan sepanjang KM 95 sampai KM 90 di Tol Cipularang arah Jakarta kondisi menurun. Selain itu Matrius menambahkan dari hasil olah TKP, truk yang kelebihan muatan menabrak kendraan yang terhenti akibat truk berpelat B 9763 UIT yang terguling sebelumnya.
"Mulanya memang ada hambatan terhadap kendaraan di mana kendaraan terhambat truk terguling dan di belakang ada hambatan," ungkapnya.
Sebanyak delapan orang meninggal dan 28 orang terluka. Sebanyak empat korban tewas telah terindentifikasi, sementara empat korban tewas lainnya belum diidentifikasi.
"Kondisi korban terbakar," ucapnya.
Berikut identitas korban tewas:
- Ngendi Budiyanto, 62, warga Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
- Iwan Bin Nisin, 34, warga Tangerang, Banten.
- Dedi Hidayat, 45, warga Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
- Hendra Cahyana, 64, warga Sunter Agung, Jakarta Utara.
Berikut identitas korban luka:
- Syafira, 2, anak dari Rico Apriadi Tanjung.
- Kenzi, anak dari Rico Apriadi Tanjung (luka ringan).
- Sofa, (umur tak diketahui), anak dari Hudsiah.
- Raya Dia Safira, 3, (luka ringan).
- Rafania Ghaisani Humah, 5 bulan, (luka ringan).
- Dedi, 25, warga Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Banten.
- Ho Sofe Shin, 61, Warga Negara Korea Selatan (luka bakar).
- Winardi, 48, warga Indramayu, Jawa Barat.
- Asparida, 63, warga Bekasi Timur, Jawa Barat.
- Rico Apriadi Tanjung, 34, warga Jakarta.
- Zulfahmi, 56, warga Bekasi, Jawa Barat.
- Nurapipi, 27, warga Aliadiruru, Sumatra Barat.
- Posma, 56, warga Pasangan, Jakarta Selatan.
- Hamidah, 66, warga Pandeglang, Banten.
- Hudsiah, 45, warga Pandeglang, Banten.
- Iroh Rohayati, 46, warga Pandeglang, Banten.
- Subana, warga Indramayu, Jawa Barat.
- Maning, warga Indramayu, Jawa Barat.
- Surianto, 51, warga Bandung, Jawa Barat.
- Seniri, 51, warga Bandung, Jawa Barat.
- Suheri, 34, warga Bandung, Jawa Barat.
- Anzar Subagja, 23, warga Purwokerto, Jawa Barat.
- Ade, 33, warga Bekasi Timur, Jawa Barat.
- Suherman, 53, warga Tangerang, Banten.
- Napi, 37, warga Bandung, Jawa Barat.
- Dwi Reza Feriawan, 35, warga Semarang, Jawa Tengah.
- Nurbayana, 35, warga Bandung Jawa Barat (luka ringan).
- Yeti Kusniati, 26, warga Bandung, Jawa Barat (luka ringan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)