Malang: Sebanyak 248 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dibentuk di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ratusan BUMDes di Paris for East Java itu dipastikan beroperasi.
"Semua eksis di Kabupaten Malang. Memang ada BUMDes yang masih pemula, sekitar 90-an jumlahnya. Tapi yang maju ada tujuh dengan omzet tertinggi BUMDes di Pujon Kidul sebesar Rp13 miliar setahun," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Suwadji, kepada Medcom.id, Kamis, 12 Desember 2019.
Pihaknya menghindari kemungkinan BUMDes tidak beroperasi. Dia memastikan setiap pembentukan BUMDes diawali dengan sejumlah kajian.
"Kita awali dengan identifikasi potensi di desa, analisis peluang usaha, dibahas melalui forum musyawarah yang ada di desa. Sehingga melalui musyawarah, desa akan bisa menentukan potensinya apa peluangnya apa nanti," bebernya.
Dengan kajian tersebut, ketika membentuk BUMDes, unit usaha yang ditentukan bisa berjalan dengan baik. Tak hanya itu, kajian pun perlu dilakukan dalam penetapan keputusan melalui peraturan desa (perdes).
"Menindaklanjuti dengan anggaran dasar rumah tangga penyusunan pengelola seperti Ketua BUMDes, pengurus dan sebagainya, juga unit usaha. Tidak memaksa, akan tetapi mengukur kemampuan yang ada di desa tersebut," jelasnya.
Sejumlah BUMDes yang sukses di Kabupaten Malang yakni BUMDes di Desa Pujon Kidul, Desa Sanankerto, Desa Ketawang, Desa Putukrejo dan lain-lain. Suwadji mengklaim hampir seluruh BUMDes di wilayah berjuluk Kota Bunga itu berkontribusi ke PADes.
"Ya sudah cukup lumayan sekitar 40 persen. Yang lain sudah mampu menghidupi paling tidak pengurus dan peningkatan kesejahteraan dan memfasilitasi potensi yanh ada," ungkapnya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang rutin menggelar workshop dan forum group discussion (FGD) kepada BUMDes. Sehingga, desa yang perlu pendampingan bisa diketahui.
"Mana yang perlu mendapat peningkatan manajemennya, peningkatan permodalan. Ini kita juga kerjasama dengan pihak ketiga didukung perbankan dan OPD terkait.
Malang: Sebanyak 248 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dibentuk di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ratusan BUMDes di
Paris for East Java itu dipastikan beroperasi.
"Semua eksis di Kabupaten Malang. Memang ada BUMDes yang masih pemula, sekitar 90-an jumlahnya. Tapi yang maju ada tujuh dengan omzet tertinggi BUMDes di Pujon Kidul sebesar Rp13 miliar setahun," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Suwadji, kepada Medcom.id, Kamis, 12 Desember 2019.
Pihaknya menghindari kemungkinan BUMDes tidak beroperasi. Dia memastikan setiap pembentukan BUMDes diawali dengan sejumlah kajian.
"Kita awali dengan identifikasi potensi di desa, analisis peluang usaha, dibahas melalui forum musyawarah yang ada di desa. Sehingga melalui musyawarah, desa akan bisa menentukan potensinya apa peluangnya apa nanti," bebernya.
Dengan kajian tersebut, ketika membentuk BUMDes, unit usaha yang ditentukan bisa berjalan dengan baik. Tak hanya itu, kajian pun perlu dilakukan dalam penetapan keputusan melalui peraturan desa (perdes).
"Menindaklanjuti dengan anggaran dasar rumah tangga penyusunan pengelola seperti Ketua BUMDes, pengurus dan sebagainya, juga unit usaha. Tidak memaksa, akan tetapi mengukur kemampuan yang ada di desa tersebut," jelasnya.
Sejumlah BUMDes yang sukses di Kabupaten Malang yakni BUMDes di Desa Pujon Kidul, Desa Sanankerto, Desa Ketawang, Desa Putukrejo dan lain-lain. Suwadji mengklaim hampir seluruh BUMDes di wilayah berjuluk Kota Bunga itu berkontribusi ke PADes.
"Ya sudah cukup lumayan sekitar 40 persen. Yang lain sudah mampu menghidupi paling tidak pengurus dan peningkatan kesejahteraan dan memfasilitasi potensi yanh ada," ungkapnya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang rutin menggelar
workshop dan
forum group discussion (FGD) kepada BUMDes. Sehingga, desa yang perlu pendampingan bisa diketahui.
"Mana yang perlu mendapat peningkatan manajemennya, peningkatan permodalan. Ini kita juga kerjasama dengan pihak ketiga didukung perbankan dan OPD terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)