medcom.id, Bandung: Senyuman mengembang di wajah Pollycarpus Budihari Priyanto. Ia tampak senang dengan putusan pembebasan bersyarat yang diberikan kepadanya.
"Ini sudah melalui prosedur. Pokoknya kita sudah penuhi semua aturan," kata Pollycarpus kepada wartawan yang menunggunya di depan pintu Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/11/2014).
Raut kegembiraan pun tampak pada wajah Yosepha Herawati Swandari. Yosepha memang tak bersama-sama Polly keluar dari LP. Perempuan yang menyanggul rambutnya itu keluar lebih dulu. Ia membawa sejumlah barang milik suaminya tersebut.
"Sekarang kita mau pulang ke Tangerang, kita mau menata hidup kembali," kata Yosepha kepada awak media yang menunggu di depan pintu LP.
Polly mendapat pembebasan bersyarat atas hukuman penjara 20 tahun yang dijatuhkan kepadanya. Pollycarpus dinyatakan bersalah dalam kasus meninggalnya Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004.
Munir meninggal akibat akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal dalam penerbangan menuju Amsterdam, dimana juga terdapat Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang tidak bertugas dalam pesawat yang sama.
medcom.id, Bandung: Senyuman mengembang di wajah Pollycarpus Budihari Priyanto. Ia tampak senang dengan putusan pembebasan bersyarat yang diberikan kepadanya.
"Ini sudah melalui prosedur. Pokoknya kita sudah penuhi semua aturan," kata Pollycarpus kepada wartawan yang menunggunya di depan pintu Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/11/2014).
Raut kegembiraan pun tampak pada wajah Yosepha Herawati Swandari. Yosepha memang tak bersama-sama Polly keluar dari LP. Perempuan yang menyanggul rambutnya itu keluar lebih dulu. Ia membawa sejumlah barang milik suaminya tersebut.
"Sekarang kita mau pulang ke Tangerang, kita mau menata hidup kembali," kata Yosepha kepada awak media yang menunggu di depan pintu LP.
Polly mendapat pembebasan bersyarat atas hukuman penjara 20 tahun yang dijatuhkan kepadanya. Pollycarpus dinyatakan bersalah dalam kasus meninggalnya Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004.
Munir meninggal akibat akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal dalam penerbangan menuju Amsterdam, dimana juga terdapat Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang tidak bertugas dalam pesawat yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)