Lembata: Ribuan Umat Katolik di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 14 Februari merayakan Tri Hari Suci dengan mengikuti Misa Kamis Putih dipimpin Imam di sejumlah Gereja.
Di Paroki St Arnoldus Janssen Waikomo, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka, perayaan Misa Kamis Putih dilakukan dalam dua kali Misa. Misa Pertama dilaksanakan pada pukul 17.00 Wita. Sedangkan misa kedua pada pukul 20.00 Wita.
Pater Emanuel Wero yang memimpin perayaan misa Pertama di Gereja St Arnoldus Janssen Waikomo, menjelaskan, menyambut hari raya Paskah, umat Katolik menjalani Tri Doom atau tiga hari Suci.
"Hari ini untuk memulai Tri Hari Suci, atau Tridoom persiapan Paskah atau dikenal dengan Perayaan perjamuan malam terakhir. Kamis putih, semua putih, melambangkan kesucian kasih," ujar Pater Eman Wero.
Ia menjelaskan, secara istimewa, umat Katolik akan mengenang beberapa hal penting, pertama tentang pertama kali Sakramen Ekaristi itu di tetapkan Yesus.
"Yesus menetapkan sakramen Ekaristi pada malam perjamuan terakhirnya bersama para murid, dimana dia memberi dirinya, tubuhnya dan raganya dalam rupa roti dan anggur, kemudian Yesus serahkan kepada murid muridnya. Lakukan Ini sebagai kenangan akan Daku," ungkap Pater Emanuel.
Baca: 24 Ribu Personel Polda Jateng Kawal Perayaan Paskah
Pastor Emanuel mengatakan, dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menahbiskan murid muridnya yang akan meneruskan apa yang diajarkan Yesus.
Hal penting kedua menurut Pastor Emanuel, yakni penetapan sakramen Imamat yang diserahkan Yesus kepada para Rasul, kemudian diteruskan kepada Paus, Uskup, termasuk kepada para Imam.
"Ekaristi dan Imamat. Tanpa imam maka sakramen Ekaristi tidak bisa dilakukan.Hargai Ekaristi, hargai pula imamat," ungkap Pater.
Ia menegaskan, sebagai orang Katholik, setelah perayaan Kamis Putih ini, umat Katholik dapat menjadi orang yang sangat menghormati Ekaristi.
"Kita membutuhkan Tuhan untuk kekuatan batin untuk hidup kekal. Kedua, sebagai orang Katholik, kita selalu bersedia melayani tanpa pamrih, menunjukan teladan saling melayani satu kepada yang lain," ujar Pater.
Lembata: Ribuan Umat
Katolik di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 14 Februari merayakan Tri Hari Suci dengan mengikuti Misa Kamis Putih dipimpin Imam di sejumlah Gereja.
Di Paroki St Arnoldus Janssen Waikomo, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka, perayaan Misa Kamis Putih dilakukan dalam dua kali Misa. Misa Pertama dilaksanakan pada pukul 17.00 Wita. Sedangkan misa kedua pada pukul 20.00 Wita.
Pater Emanuel Wero yang memimpin perayaan misa Pertama di Gereja St Arnoldus Janssen Waikomo, menjelaskan, menyambut hari raya Paskah, umat Katolik menjalani Tri Doom atau tiga hari Suci.
"Hari ini untuk memulai Tri Hari Suci, atau Tridoom persiapan Paskah atau dikenal dengan Perayaan perjamuan malam terakhir. Kamis putih, semua putih, melambangkan kesucian kasih," ujar Pater Eman Wero.
Ia menjelaskan, secara istimewa, umat Katolik akan mengenang beberapa hal penting, pertama tentang pertama kali Sakramen Ekaristi itu di tetapkan Yesus.
"Yesus menetapkan sakramen Ekaristi pada malam perjamuan terakhirnya bersama para murid, dimana dia memberi dirinya, tubuhnya dan raganya dalam rupa roti dan anggur, kemudian Yesus serahkan kepada murid muridnya. Lakukan Ini sebagai kenangan akan Daku," ungkap Pater Emanuel.
Baca: 24 Ribu Personel Polda Jateng Kawal Perayaan Paskah
Pastor Emanuel mengatakan, dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menahbiskan murid muridnya yang akan meneruskan apa yang diajarkan Yesus.
Hal penting kedua menurut Pastor Emanuel, yakni penetapan sakramen Imamat yang diserahkan Yesus kepada para Rasul, kemudian diteruskan kepada Paus, Uskup, termasuk kepada para Imam.
"Ekaristi dan Imamat. Tanpa imam maka sakramen Ekaristi tidak bisa dilakukan.Hargai Ekaristi, hargai pula imamat," ungkap Pater.
Ia menegaskan, sebagai orang Katholik, setelah perayaan Kamis Putih ini, umat Katholik dapat menjadi orang yang sangat menghormati Ekaristi.
"Kita membutuhkan Tuhan untuk kekuatan batin untuk hidup kekal. Kedua, sebagai orang Katholik, kita selalu bersedia melayani tanpa pamrih, menunjukan teladan saling melayani satu kepada yang lain," ujar Pater.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)