Mojokerto: Warga Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dikejutkan dengan berubahnya warna air sungai menjadi merah kecoklatan. Air yang sebelumnya jernih, tiba-tiba berubah warna dan menggumpal di seluruh bagian sungai sepanjang 1 kilometer.
Warga desa sendiri tidak tahu penyebab pasti apa yang membuat sungai berubah warna. Diduga, perubahan warna air sungai ini akibat tercemar air limbah dari sejumlah pabrik yang sengaja membuang sisa produksi ke sungai.
Sungai ini biasa dijadikan warga sebagai tempat budidaya ikan air tawar dan tempat pemancingan. Meskipun tidak meninggalkan bau yang menyengat, namun perubahan warna itu mengganggu sejumlah aktivitas warga.
"Sekarang gak bisa memancing, sudah dua hari,” kata Supali, warga terdampak, dalam program Newsline di Metro TV, Jumat, 7 Januari 2022.
Baca: Sungai Bengawan Solo di Lamongan Diduga Tercemar, Warga Resah
Saat ini warga tak berani menggunakan air sungai untuk mengairi sawahnya. Mereka khawatir tanaman padi mereka akan mati. Warga pun berharap dinas terkait segera turun tangan dan segera mengambil sampel untuk diteliti lebih lanjut. (Alifiah Nurul Rahmania)
Mojokerto: Warga Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dikejutkan dengan
berubahnya warna air sungai menjadi merah kecoklatan. Air yang sebelumnya jernih, tiba-tiba berubah warna dan menggumpal di seluruh bagian sungai sepanjang 1 kilometer.
Warga desa sendiri tidak tahu penyebab pasti apa yang membuat sungai berubah warna. Diduga, perubahan warna air sungai ini akibat tercemar air limbah dari sejumlah pabrik yang sengaja membuang sisa produksi ke sungai.
Sungai ini biasa dijadikan warga sebagai tempat budidaya ikan air tawar dan tempat pemancingan. Meskipun tidak meninggalkan bau yang menyengat, namun perubahan warna itu mengganggu sejumlah aktivitas warga.
"Sekarang gak bisa memancing, sudah dua hari,” kata Supali, warga terdampak, dalam program Newsline di
Metro TV, Jumat, 7 Januari 2022.
Baca:
Sungai Bengawan Solo di Lamongan Diduga Tercemar, Warga Resah
Saat ini warga tak berani menggunakan air sungai untuk mengairi sawahnya. Mereka khawatir tanaman padi mereka akan mati. Warga pun berharap dinas terkait segera turun tangan dan segera mengambil sampel untuk diteliti lebih lanjut.
(Alifiah Nurul Rahmania) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)