Jakarta: Dua warga dilaporkan meninggal dan 278 jiwa dari 155 KK terdampak pada peristiwa banjir serta tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis, 3 Maret 2022.
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng, dan Sungai Bailang, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado pada Kamis petang.
BPBD Kota Manado mencatat, sebanyak 13 kelurahan di 5 kecamatan terdampak peristiwa itu. Perinciannya Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua, dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara, dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea.
Berikutnya Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.
Baca juga: Longsor Kembali Landa Pasaman Barat, Akses Transportasi Terputus Total
"Kerugian materiel ditimbulkan atas peristiwa itu meliputi 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 KK terendam banjir dengan tinggi muka air 30-75 sentimeter. Kemudian 12 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak berat, 2 titik jalan rusak, 1 tanggul jebol dan 104 jiwa dari 51 KK terdampak longsor," terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu, 6 Maret 2022.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kota Manado telah memberikan bantuan logistik berupa family kit, tikar, sabun, hand sanitizer, selimut, perlengkapan bayi dan dapur.
BPBD Kota Manado juga terus berkoordinasi dengan lintas terkait untuk asesmen lanjutan hingga pembersihan material lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya hingga Senin, 7 Maret 2022, menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Perebut Kemudi Bus hingga Kecelakaan di Tol Surabaya Meninggal
"BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," imbuhnya.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
"Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sekitar lereng tebing dan sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi," tutup Abdul.
Jakarta: Dua warga dilaporkan meninggal dan 278 jiwa dari 155 KK terdampak pada peristiwa
banjir serta tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis, 3 Maret 2022.
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng, dan Sungai Bailang, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado pada Kamis petang.
BPBD Kota Manado mencatat, sebanyak 13 kelurahan di 5 kecamatan terdampak peristiwa itu. Perinciannya Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua, dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara, dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea.
Berikutnya Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.
Baca juga:
Longsor Kembali Landa Pasaman Barat, Akses Transportasi Terputus Total
"Kerugian materiel ditimbulkan atas peristiwa itu meliputi 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 KK terendam banjir dengan tinggi muka air 30-75 sentimeter. Kemudian 12 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak berat, 2 titik jalan rusak, 1 tanggul jebol dan 104 jiwa dari 51 KK terdampak longsor," terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu, 6 Maret 2022.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kota Manado telah memberikan bantuan logistik berupa family kit, tikar, sabun, hand sanitizer, selimut, perlengkapan bayi dan dapur.
BPBD Kota Manado juga terus berkoordinasi dengan lintas terkait untuk asesmen lanjutan hingga pembersihan material lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya hingga Senin, 7 Maret 2022, menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga:
Perebut Kemudi Bus hingga Kecelakaan di Tol Surabaya Meninggal
"BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," imbuhnya.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
"Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sekitar lereng tebing dan sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi," tutup Abdul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)