Surabaya: Seorang calon haji asal Lamongan, Jawa Timur, nyaris gagal ke Tanah Suci lantaran berusia 65 tahun lebih sehari. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya membatasi jumlah jemaah haji dengan pengaturan usia, yakni maksimal kelahiran 1 Juli 1957.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris, mengungkapkan, mengupayakan agar calon haji yang terkendala tanggal lahir pada 30 Juni 1957, tetap bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Karena yang dibaca oleh robotic system adalah 1 Juli, meski tanggal lahirnya 30 Juni," terang Abdul Haris, Kamis, 9 Juni 2022.
Baca juga: Berusia 65 Lebih Sehari, Calhaj di Lamongan Terancam Gagal ke Makkah
Menurut Abdul, upaya tetap memberangkatkan calon haji tersebut lantaran juga dialami oleh beberapa jemaah lain di luar Jawa Timur. Terlebih saat ini pengurusan visa di wilayahnya telah rampung hingga kelompok terbang (kloter) terakhir.
"Komitmen kami untuk terus memperjuangkan. Tapi keputusan tetap berada pada pihak Arab Saudi. Kita doakan bersama semoga diberi kelancaran," ujarnya.
Di sisi lain, dua visa milik calon haji Embakrasi Surabaya yang tertukar nama dan jenis kelamin juga sudah tertangani. Kedua jamaah tersebut, akan segera digabungkan dan diterbangkan bersama dengan kloter berikutnya, setelah melakukan PCR dengan hasil negatif.
"Petugas terus berkoordinasi dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta, untuk dilakukan revisi dan perbaikan, 2 visa tersebut sudah rampung dan dapat diambil untuk kedua jemaah," jelasnya.
Surabaya: Seorang calon haji asal Lamongan, Jawa Timur, nyaris gagal ke Tanah Suci lantaran berusia 65 tahun lebih sehari.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya membatasi jumlah jemaah haji dengan pengaturan usia, yakni maksimal kelahiran 1 Juli 1957.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris, mengungkapkan, mengupayakan agar calon haji yang terkendala tanggal lahir pada 30 Juni 1957, tetap bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Karena yang dibaca oleh robotic system adalah 1 Juli, meski tanggal lahirnya 30 Juni," terang Abdul Haris, Kamis, 9 Juni 2022.
Baca juga:
Berusia 65 Lebih Sehari, Calhaj di Lamongan Terancam Gagal ke Makkah
Menurut Abdul, upaya tetap memberangkatkan calon haji tersebut lantaran juga dialami oleh beberapa jemaah lain di luar Jawa Timur. Terlebih saat ini pengurusan visa di wilayahnya telah rampung hingga kelompok terbang (kloter) terakhir.
"Komitmen kami untuk terus memperjuangkan. Tapi keputusan tetap berada pada pihak Arab Saudi. Kita doakan bersama semoga diberi kelancaran," ujarnya.
Di sisi lain, dua visa milik calon haji Embakrasi Surabaya yang tertukar nama dan jenis kelamin juga sudah tertangani. Kedua jamaah tersebut, akan segera digabungkan dan diterbangkan bersama dengan kloter berikutnya, setelah melakukan PCR dengan hasil negatif.
"Petugas terus berkoordinasi dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta, untuk dilakukan revisi dan perbaikan, 2 visa tersebut sudah rampung dan dapat diambil untuk kedua jemaah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)