Bandung: Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memberikan ceramah kebangsaan terhadap sekitar 1.500 pelajar tingkat SMA sederajat di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 4 Agustus 2022. Ceramah diberikan sebagai upaya membekali para pelajar yang rentan disusupi radikalisme.
Menurut Gus Miftah mengajak para generasi muda lebih mencintai bangsa dan negara. Terlebih, Tanah Air kerap disusupi berbagai informasi yang tak jarang menimbulkan konflik.
"Tumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme, berikan pemahaman beragama dan berbangsa yang happy dan menyenangkan. Saya pikir hari ini bangsa sudah terlalu lelah dengan pihak-pihak yang memperbesar, mengafiliasi perbedaan sehingga menimbulkan permusuhan antara satu kelompok dan yang lainnya," ujar Gus Miftar, usai memberikan ceramah kebangsaan.
Ia berharap dengan ceramahnya bisa membuat para pelajar di Jabar memahami berbagai perbedaan sebagai bentuk rahmat. Apalagi para siswa menjadi bagian penting sebagai penerus bangsa.
"Anggap lah perbedaan itu sebagai rahmat bukan pemicu kebencian, permusuhan, dan lain-lain," bebernya.
Sementara itu Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan telah membuat kurikulum anti-radikalisme dan terorisme bagi pelajar SMA sederajat sebagai upaya membentuk pondasi dan benteng para pelajar. Kegiatan ceramah kebangsaan pun diakui Emil akan terus dilakukan di beberapa daerah lain di Jabar agar para pelajar tak terjerumus ke pemahaman radikal.
"Jawa Barat kan yang pertama mempunyai kurikulum anti radikalisme, terorisme, kita sudah membangun ketahanan ini. Nanti akan berlangsung di lima wilayah, setelah Bandung Raya, nanti Priangan Timur, Barat, Purwasuka, dan Ciayumajakuning. Targetnya anak-anak muda yang punya kerentanan asupan informasi dari media sosial dilingkungannya yang melemahkan wawasan kebangsaan," ungkap Emil.
Bandung:
Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memberikan ceramah kebangsaan terhadap sekitar 1.500 pelajar tingkat SMA sederajat di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 4 Agustus 2022. Ceramah diberikan sebagai upaya membekali para pelajar yang rentan disusupi radikalisme.
Menurut Gus Miftah mengajak para generasi muda lebih mencintai bangsa dan negara. Terlebih, Tanah Air kerap
disusupi berbagai informasi yang tak jarang menimbulkan konflik.
"Tumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme, berikan pemahaman beragama dan berbangsa yang happy dan menyenangkan. Saya pikir hari ini bangsa sudah terlalu lelah dengan pihak-pihak yang memperbesar,
mengafiliasi perbedaan sehingga menimbulkan permusuhan antara satu kelompok dan yang lainnya," ujar Gus Miftar, usai memberikan ceramah kebangsaan.
Ia berharap dengan ceramahnya bisa membuat para pelajar di Jabar memahami berbagai perbedaan sebagai bentuk rahmat. Apalagi para siswa menjadi bagian penting sebagai penerus bangsa.
"Anggap lah perbedaan itu sebagai rahmat bukan pemicu kebencian, permusuhan, dan lain-lain," bebernya.
Sementara itu Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan telah membuat kurikulum anti-radikalisme dan terorisme bagi pelajar SMA sederajat sebagai upaya membentuk pondasi dan benteng para pelajar. Kegiatan ceramah kebangsaan pun diakui Emil akan terus dilakukan di beberapa daerah lain di Jabar agar para pelajar tak terjerumus ke pemahaman radikal.
"Jawa Barat kan yang pertama mempunyai kurikulum anti radikalisme, terorisme, kita sudah membangun ketahanan ini. Nanti akan berlangsung di lima wilayah, setelah Bandung Raya, nanti Priangan Timur, Barat, Purwasuka, dan Ciayumajakuning. Targetnya anak-anak muda yang punya kerentanan asupan informasi dari media sosial dilingkungannya yang melemahkan wawasan kebangsaan," ungkap Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)