Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkau puskesmas di Kebumen, Jateng. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkau puskesmas di Kebumen, Jateng. (Istimewa)

Stunting di Jateng Ditarget Turun 14% Tahun Depan

Lukman Diah Sari • 15 November 2022 13:11
Kebumen: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengerahkan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk menurunkan angka stunting di Jateng. Ganjar menargetkan pada 2023 angka stunting di wilayahnya turun hingga 14 persen.
 
"Upaya penurunan stunting terus digalakkan melalui program baru maupun yang sedang berjalan, seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan program pendampingan ibu hamil lainnya," jelas Ganjar saat meninjau penanganan stunting di Puskesmas 2, Kabupaten Kebumen, Jateng, Selasa pagi, 15 November 2022.
 
Ganjar menerangkan tim TP PKK bakal mengolah makanan non beras untuk balita dan ibu hamil serta melakukan pendampingan dan pembinaan pencegahan stunting. Berdasarkan data, Pemprov Jateng menargetkan penurunan angka stunting per tahun sebanyak 3,5 persen. Pada 2022 angka stunting Jawa Tengah sebanyak 20,9 persen.

Jika target penurunan stunting 3 persen per tahun, maka akhir 2022 angka stunting di Jateng hanya 17,4 persen. Kemudian pada 2023 ditargetkan mampu turun hingga 14 persen. Ganjar optimistis jika seluruh pihak berkomitmen untuk mencegah dan mengatasi stunting, maka penurunan stunting di Jateng bakal sesuai dengan target dari Presiden Joko Widodo.
 
"Saya kira kalau semua bergerak seperti ini, maka target yang diberikan Presiden dalam penurunan stunting bisa tercapai," ungkap Ganjar.

Baca: Bos KSP Yakin Sorgum Jadi Solusi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting


Dalam kegiatan itu, Ganjar bertemu salah satu kader PKK bernama Salamah. Ganjar salut terhadap Salamah yang meskipun tak mengenyam bangku pendidikan, namun pengalaman dan pengetahuannya sejak menjadi kader kesehatan pada 1987 silam sangat bermanfaat untuk banyak orang.
 
"Saya itu setiap masuk ke daerah selalu menemukan kader-kader hebat. Apresiasi saya kepada Bu Salamah itu satu, sejak tahun 1987 menjadi kader kesehatan, kedua mengerti persis sehingga hampir semua pertanyaan dijawab dengan cepat," kata Ganjar.
 
Dalam sosialiasi pencegahan stunting itu, Salamah dapat menjawab pertanyaan Ganajr dengan lugas. Hal itu terkait treatment yang harus diberikan kepada para ibu hamil, mulai dari cara pendampingan, gizi, dan nutrisi yang harus diberikan.
 
"Dia mengerti berapa orang yang hamil, terus kemudian ada sekian yang stunting, lalu dia mengerti treatment pendampingan kepada mereka yang hamilnya terlalu tua, terlalu muda, hamilnya terlalu pendek dan terlalu banyak anaknya," jelas Ganjar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan