Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin saat pencanangan Bakti TNI Manunggal dan Gerakan PKK Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Babel di Pangkalpinang, Senin (26/9/2022). ANTARA/Aprionis
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin saat pencanangan Bakti TNI Manunggal dan Gerakan PKK Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Babel di Pangkalpinang, Senin (26/9/2022). ANTARA/Aprionis

Pj Gubernur Babel Sebut Tambang Timah Ilegal Picu Kasus Stunting

Antara • 26 September 2022 13:12
Pangkalpinang: Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan kegiatan penambangan bijih timah ilegal memicu angka kasus stunting, karena diduga dampak logam berat dan pencemaran dari penambangan ilegal itu.
 
"Saat ini angka stunting tertinggi terdapat di Bangka Barat dan Belitung Timur dan dua kabupaten itulah yang penambangan timah ilegal paling banyak," kata Ridwan Djamaluddin, saat pencanangan Bakti TNI Manunggal dan Gerakan PKK Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Babel di Pangkalpinang, Senin, 26 September 2022.
 
Ia mengatakan saat ini belum ada riset ilmiah terkait kasus stunting dengan penambangan ilegal ini, namun kondisi menjadi indikasi yang harus diperhatikan serta diabaikan dalam menangani masalah stunting di Kepulauan Babel merupakan provinsi penghasil bijih timah terbesar di Indonesia.

"Kasus stunting ini tidak hanya karena dampak logam berat, pencemaran dari tambang tetapi juga perhatian orang tua kepada balitanya juga berkurang atau terabaikan, karena mereka sibuk menambang bijih timah," ujarnya.
 
Baca juga: Aksi Babel Sulap Lahan Bekas Tambang Timah untuk Kendalikan Inflasi

Ia menyatakan pada Hari Keluarga Nasional (HKN) pada Juni 2022 di Medan Provinsi Sumatra Utara lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan seluruh kepala daerah mengatasi stunting ini.
 
Pada HKN tersebut, Gubernur Sumatra Utara menyampaikan stunting di Kabupaten Mandailing Natal mencapai 47 persen dan tertinggi di Indonesia. Penambangaan emas ilegal di Mandailing Natal mencapai puluhan ribu dan masif sekali.
 
"Saya menduga kasus stunting ini ada hubungannya dengan kegiatan penambangan ilegal ini," katanya.
 
Menurut dia, kondisi di Mandailing Natal ini mirip dengan kondisi di Provinsi Kepulauan Babel terutama di Bangka Barat dan Belitung Timur yang angka stuntingnya tinggi.
 
"Saya sangat berharap banyak, agar masalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, agar kasus stunting tidak lagi meningkat," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan