NTB: Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), membongkar puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Udayana lantaran sudah tidak dimanfaatkan. Keberadaan lapak PKL itu juga membuat kumuh.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto mengatakan lapak itu dibongkar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat disalahgunakan.
"Lapak-lapak itu sering kali digunakan sebagai tempat nongkrong anak-anak sekolah. Kami khawatir jika dibiarkan bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan," kata Uun saat ditemui di sela memantau proses pembongkaran lapak PKL Udayana, Rabu, 11 Januari 2023.
Menurutnya, jumlah lapak PKL Udayana dari bagian Utara SMPN 6 Mataram hingga Masjid Udayana bagian utara ada 79 lapak. Sementara yang digunakan hanya 45 unit dan yang tidak digunakan 34 unit.
"Lapak 34 inilah yang kami bongkar, karena keberadaannya juga memberikan kesan kumuh sehingga mengganggu pemandangan di kawasan tersebut," kata Uun yang didampingi Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disdag Kota Mataram Mukhlisin.
Selama pembongkaran, pihaknya menggunakan alat berat itu. Tidak ada penolakan dari warga, karena pihak Disdag sudah empat kali memberikan sosialisasi dan informasi tentang rencana pembongkaran lapak yang tidak digunakan.
"Sejauh ini belum ada yang melakukan aksi protes," katanya.
Pembongkaran lapak PKL itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpol PP Kota Mataram. Kegiatan pembongkaran lapak akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan.
"Setelah itu, kami akan rencanakan lagi untuk penataan PKL Udayana agar bisa terlihat lebih indah dan menarik. Kalau penataan taman, akan ditata oleh DLH, kami fokus ke lapak PKL," kata Uun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
NTB: Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (
NTB), membongkar puluhan lapak pedagang kaki lima (
PKL) di Jalan Udayana lantaran sudah tidak dimanfaatkan. Keberadaan lapak PKL itu juga membuat kumuh.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto mengatakan lapak itu dibongkar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat disalahgunakan.
"Lapak-lapak itu sering kali digunakan sebagai tempat nongkrong anak-anak sekolah. Kami khawatir jika dibiarkan bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan," kata Uun saat ditemui di sela memantau proses pembongkaran lapak PKL Udayana, Rabu, 11 Januari 2023.
Menurutnya, jumlah lapak PKL Udayana dari bagian Utara SMPN 6 Mataram hingga Masjid Udayana bagian utara ada 79 lapak. Sementara yang digunakan hanya 45 unit dan yang tidak digunakan 34 unit.
"Lapak 34 inilah yang kami bongkar, karena keberadaannya juga memberikan kesan kumuh sehingga mengganggu pemandangan di kawasan tersebut," kata Uun yang didampingi Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disdag Kota Mataram Mukhlisin.
Selama pembongkaran, pihaknya menggunakan alat berat itu. Tidak ada penolakan dari warga, karena pihak Disdag sudah empat kali memberikan sosialisasi dan informasi tentang rencana pembongkaran lapak yang tidak digunakan.
"Sejauh ini belum ada yang melakukan aksi protes," katanya.
Pembongkaran lapak PKL itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpol PP Kota Mataram. Kegiatan pembongkaran lapak akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan.
"Setelah itu, kami akan rencanakan lagi untuk penataan PKL Udayana agar bisa terlihat lebih indah dan menarik. Kalau penataan taman, akan ditata oleh DLH, kami fokus ke lapak PKL," kata Uun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)