Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar dr. Syaifullah Asmiragani (kanan) dan dr. Akbar Sidiq menyampaikan keterangan pers mengenai penyebab kematian korban ke-135 tragedi Kanjuruhan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/10/2022).
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar dr. Syaifullah Asmiragani (kanan) dan dr. Akbar Sidiq menyampaikan keterangan pers mengenai penyebab kematian korban ke-135 tragedi Kanjuruhan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/10/2022).

Korban Iritasi Mata Tragedi Kanjuruhan di RSSA Malang Mulai Membaik

Antara • 24 Oktober 2022 16:07
Malang: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Malang menyatakan sejumlah korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami iritasi pada mata, saat ini kondisinya dilaporkan sudah mulai membaik.
 
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar Syaifullah Asmiragani mengatakan para korban yang matanya memerah akibat iritasi dan menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sudah mulai pulih.
 
"Mereka yang menjalani perawatan di sini, sudah banyak yang membaik. Sudah banyak pengurangan warna merah di mata para pasien," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Oktober 2022.

Ia menjelaskan dari seluruh pasien yang mengalami mata merah akibat terkena gas air mata tersebut, tidak ada yang mengalami gangguan penglihatan. Iritasi mata tersebut bersifat ringan hingga sedang.
 
Baca: RSSA Malang Pastikan Covid-19 Bukan Penyebab Meninggalnya Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan

Menurutnya, warna merah pada mata tersebut disebabkan iritasi dari bahan gas air mata yang bersifat kimiawi basa. Untuk penanganan iritasi tersebut, diberikan obat anti radang dan diharapkan dalam kurun waktu 3-4 minggu bisa kembali normal.
 
"Untuk penanganan diberikan obat anti radang. Pasien yang datang ke rumah sakit juga sudah menurun, karena memang keluhan sudah banyak yang berkurang," kata Syaifullah.
 
Ia menambahkan pihak rumah sakit juga melakukan penelitian terhadap kondisi pasien yang masuk ke RSUD Saiful Anwar. Penelitian tersebut dilakukan untuk mencari penyebab utama kematian korban tragedi Kanjuruhan.
 
"Saat ini kami sedang melakukan case series, jadi semua data pasien yang masuk ke rumah sakit ini dan dirawat serta paramarter laboratiorium semua kita telaah. Tapi kita belum bisa publish karena ini cukup lama pelayanannya," katanya.
 
Ia menjelaskan pihaknya juga telah memberikan keterangan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan pihak kepolisian terkait penyebab kematian para korban. Salah satu penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat adalah adanya sejumlah trauma.
 
"Memang salah satu, yang utama penyebab kematian adalah multi trauma," kata Syaifullah Asmiragani,
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan