Tangerang: Beberapa jaringan kabel udara milik sejumlah provider telekomunikasi terpasang semrawut di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Hal tersebut membuat gusar Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, hingga mengambil tindakan dengan memutus paksa jaringan kabel yang menjuntai itu.
"Saya minta ini kabel tidak lagi di atas melainkan ganti ke kabel optik yang masuk ke tanah. Jadi kabel optik ini kita satukan ke dalam satu pipa, atau disatukan dengan satu tiang bersama," ujarnya, Kamis, 25 April 2024.
Pilar menuturkan, saat ini terdapat 15 provider jaringan kabel udara yang diputus paksa olehnya. Pasalnya, kata Pilar, saat pemasangan jaringan itu tidak pernah koordinasi ke pemerintah daerah, sehingga dipasang sembarang.
"Total banyak operator yang terdaftar, sekarang ini kita data ulang mana saja kabel yang memang berizin, dan mana saja kabel-kabel yang tidak berizin. Ketahuan dengan penataan ini, kita sekaligus pendataan, mana saja provider sudah melakukan izin membayar retribusi daerah," jelasnya.
Pilar menambahkan, selain menata jaringan kabel udara di jalan umum, pihaknya pun akan menyasar ke dalam perumahan dan perkampungan. Menurutnya, langkah tersebut sebagai upaya dalam penataan jaringan kabel udara agar terlihat rapi.
"Kita utamakan dulu di jalan yang dilintasi umum, jalan utama, ke depannya nanti tidak menutup kemungkinan masuk wilayah pemukiman," katanya.
Tangerang: Beberapa jaringan kabel udara milik sejumlah provider telekomunikasi terpasang semrawut di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Hal tersebut membuat gusar Wakil Wali Kota Tangsel,
Pilar Saga Ichsan, hingga mengambil tindakan dengan memutus paksa jaringan kabel yang menjuntai itu.
"Saya minta ini kabel tidak lagi di atas melainkan ganti ke kabel optik yang masuk ke tanah. Jadi kabel optik ini kita satukan ke dalam satu pipa, atau disatukan dengan satu tiang bersama," ujarnya, Kamis, 25 April 2024.
Pilar menuturkan, saat ini terdapat 15 provider jaringan kabel udara yang diputus paksa olehnya. Pasalnya, kata Pilar, saat pemasangan jaringan itu tidak pernah koordinasi ke pemerintah daerah, sehingga dipasang sembarang.
"Total banyak operator yang terdaftar, sekarang ini kita data ulang mana saja kabel yang memang berizin, dan mana saja kabel-kabel yang tidak berizin. Ketahuan dengan penataan ini, kita sekaligus pendataan, mana saja provider sudah melakukan izin membayar retribusi daerah," jelasnya.
Pilar menambahkan, selain menata jaringan kabel udara di jalan umum, pihaknya pun akan menyasar ke dalam perumahan dan perkampungan. Menurutnya, langkah tersebut sebagai upaya dalam penataan jaringan kabel udara
agar terlihat rapi.
"Kita utamakan dulu di jalan yang dilintasi umum, jalan utama, ke depannya nanti tidak menutup kemungkinan masuk wilayah pemukiman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
