Tangerang: Kepala Pusat Krisis Kesehatan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sumarjaya mengungkapkan, kondisi Rumah Sakit Indonesia terkini di Gaza, Palestina tidak dialiri listrik. Saat ini, Rumah Sakit Indonesia tersebut tak beroperasi untuk melayani warga di sana.
"Informasi yang saya dapat sekarang Rumah Sakit Indonesia di Palestina itu sudah tidak dapat dialiri listrik lagi," ujarnya, Rabu, 22 November 2023.
Namun, Sumarjaya memastikan, bantuan yang disalurkan Pemerintah Indonesia tahap pertama melalui UNRWA (Badan PBB yang bertanggung jawab menangani pengungsi Palestina), telah terdistribusikan.
"Kami telah memastikan bantuan tahap satu untuk warga Palestina sudah tersalurkan. Semoga bantuan tahap ke dua ini tidak ada kendala," katanya.
Sumarjaya menuturkan, bantuan tahap kedua yang dikirim berupa alat kesehatan non elektrik. Alat kesehatan itu, kata Sumarjaya, diperuntukan kepada petugas medis di lapangan dan bukan untuk di rumah sakit.
"Untuk item barang ini sudah hasil skrining oleh UNRWA. Barang-barang ini tidak dalam bentuk elektrik, karena di sana listrik sudah tidak ada. Semisal ketika ada luka robek, kita siapkan jarum suntik, jarum untuk menjahit, benangnya, plester, alkohol dan kain kasa. Sehingga alat-alat ini memudahkan kita melakukan penanganan di lapangan," jelasnya.
"Selain alat kesehatan non elektrik, kita juga membawa obat-obatan untuk warga yang terkena demam, obat panas, anti biotik getamixin, dan amoxilin," sambungnya.
Tangerang: Kepala Pusat Krisis Kesehatan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sumarjaya mengungkapkan, kondisi
Rumah Sakit Indonesia terkini di Gaza, Palestina tidak dialiri listrik. Saat ini, Rumah Sakit Indonesia tersebut tak beroperasi untuk melayani warga di sana.
"Informasi yang saya dapat sekarang Rumah Sakit Indonesia di
Palestina itu sudah tidak dapat dialiri listrik lagi," ujarnya, Rabu, 22 November 2023.
Namun, Sumarjaya memastikan, bantuan yang disalurkan Pemerintah Indonesia tahap pertama melalui
UNRWA (Badan PBB yang bertanggung jawab menangani pengungsi Palestina), telah terdistribusikan.
"Kami telah memastikan bantuan tahap satu untuk warga Palestina sudah tersalurkan. Semoga bantuan tahap ke dua ini tidak ada kendala," katanya.
Sumarjaya menuturkan, bantuan tahap kedua yang dikirim berupa alat kesehatan non elektrik. Alat kesehatan itu, kata Sumarjaya, diperuntukan kepada petugas medis di lapangan dan bukan untuk di rumah sakit.
"Untuk item barang ini sudah hasil skrining oleh UNRWA. Barang-barang ini tidak dalam bentuk elektrik, karena di sana listrik sudah tidak ada. Semisal ketika ada luka robek, kita siapkan jarum suntik, jarum untuk menjahit, benangnya, plester, alkohol dan kain kasa. Sehingga alat-alat ini memudahkan kita melakukan penanganan di lapangan," jelasnya.
"Selain alat kesehatan non elektrik, kita juga membawa obat-obatan untuk warga yang terkena demam, obat panas, anti biotik getamixin, dan amoxilin," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)