Karanganyar: Atap Puskesmas Jaten 1, Karanganyar, Jawa Tengah ambrol, Rabu, 6 Maret 2024. Atap ambrol tepatnya terjadi di bagian layanan rawat jalan Puskesmas Jaten 1.
Tidak ada korban jiwa saat atap ambrol karena terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Namun demikian, layanan puskesmas menjadi terganggu akibat peristiwa tersebut.
"Jadi teman-teman yang sedang berjaga (piket) di UGD 24 jam melaporkan bahwa dini hari tadi, tiba-tiba mendengar ada suara cukup keras dari bangunan rawat jalan. Setelah dicek ternyata atapnya roboh (ambrol)," ujar Kepala Puskesmas Jaten 1 Farida Nurhayati, di Karanganyar, Rabu, 6 Maret 2024.
Ia menduga atap tersebut ambrol karena bagian atap bangunan tidak kuat menampung air hujan yang terjadi Selasa siang hingga sore. Menurutnya, konstruksi atap bangunan tersebut berupa atap baja ringan dan genteng tanah.
"Kemungkinan karena hujan deras yang terus-menerus, bagian atap yang konstruksinya dari baja ringan dan genteng tanah jadi tidak kuat menampung air hujan yang turun cukup lama dan kemudian ambrol," bebernya.
Pasca atap ambrol, pelayanan kesehatan kepada pasien untuk rawat jalan dialihkan ke Gedung UGD Puskesmas itu. Diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Soloraya termasuk di Karanganyar pada Selasa siang hingga sore hari, 5 Maret 2024.
Sebelumnya, BMKG memonitor kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi hingga tanggal 8 Maret 2024 mendatang. Kondisi itu dipicu Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini memasuki fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), dan diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dimulai dari bagian barat dan bergerak ke timur.
Kemudian aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia, sert terbentuknya pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin yang terbentuk di sebagian wilayah Indonesia. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia untuk periode 1-8 Maret 2024.
Karanganyar: Atap Puskesmas Jaten 1, Karanganyar, Jawa Tengah ambrol, Rabu, 6 Maret 2024. Atap ambrol tepatnya terjadi di bagian layanan rawat jalan Puskesmas Jaten 1.
Tidak ada korban jiwa saat atap ambrol karena terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Namun demikian, layanan puskesmas menjadi terganggu akibat peristiwa tersebut.
"Jadi teman-teman yang sedang berjaga (piket) di UGD 24 jam melaporkan bahwa dini hari tadi, tiba-tiba mendengar ada suara cukup keras dari bangunan rawat jalan. Setelah dicek ternyata atapnya roboh (ambrol)," ujar Kepala Puskesmas Jaten 1 Farida Nurhayati, di Karanganyar, Rabu, 6 Maret 2024.
Ia menduga atap tersebut ambrol karena bagian atap bangunan tidak kuat menampung air hujan yang terjadi Selasa siang hingga sore. Menurutnya, konstruksi atap bangunan tersebut berupa atap baja ringan dan genteng tanah.
"Kemungkinan karena hujan deras yang terus-menerus, bagian atap yang konstruksinya dari baja ringan dan genteng tanah jadi tidak kuat menampung air hujan yang turun cukup lama dan kemudian ambrol," bebernya.
Pasca atap ambrol, pelayanan kesehatan kepada pasien untuk rawat jalan dialihkan ke Gedung UGD Puskesmas itu. Diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Soloraya termasuk di Karanganyar pada Selasa siang hingga sore hari, 5 Maret 2024.
Sebelumnya, BMKG memonitor kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi hingga tanggal 8 Maret 2024 mendatang. Kondisi itu dipicu Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini memasuki fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), dan diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dimulai dari bagian barat dan bergerak ke timur.
Kemudian aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia, sert terbentuknya pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin yang terbentuk di sebagian wilayah Indonesia. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia untuk periode 1-8 Maret 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)