Banda Aceh: Basarnas Banda Aceh melakukan operasi penyelamatan medis (SAR Medevac) terhadap seorang WNA Jepang yang menumpangi kapal Pacific World di Perairan Samudera Hindia. Penumpang tersebut dievakuasi karena mengalami gejala pneumothorax/hemothorax (penumpukan udara di dalam rongga pleura).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Banda Aceh, M Fathur Rahman, mengatakan pada pukul 11.30 WIB, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban dengan selamat.
"Korban, Hitoshi Imaoka, seorang pria berusia 68 tahun dari Jepang diievakuasi karena mengalami gejala pneumothorax/hemothorax saat kapal sedang dalam pelayaran dari Mauritius menuju Malaysia," kata Fathur, Sabtu, 16 Maret 2024.
Fathur mengatakan, setelah penanganan awal di fasilitas kesehatan kapal, tim medis menyarankan evakuasi segera ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Pada pukul 12.05 WIB, KN SAR Kresna bersama tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue BandaaAceh.
"Dan korban diserahkan kepada pihak Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banda Aceh untuk dievakuasi menuju RSUD Zainal Abidin guna pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut," ujarnya.
Operasi ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Banda Aceh, Bea Cukai, BKK Kelas I Banda Aceh, Syahbandar, Imigrasi, serta unsur lainnya.
"SAR dilakukan dengan menggunakan KN. SAR Kresna dan dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana termasuk mobil ambulance, pal mountaineering, pal komunikasi, pal SAR air, serta papan spinal dan tandu," jelasnya.
Banda Aceh: Basarnas Banda Aceh melakukan operasi penyelamatan medis (SAR Medevac) terhadap seorang
WNA Jepang yang menumpangi kapal Pacific World di Perairan Samudera Hindia. Penumpang tersebut dievakuasi karena mengalami gejala pneumothorax/hemothorax (penumpukan udara di dalam rongga pleura).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga
Basarnas Banda Aceh, M Fathur Rahman, mengatakan pada pukul 11.30 WIB, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban dengan selamat.
"Korban, Hitoshi Imaoka, seorang pria berusia 68 tahun dari Jepang diievakuasi karena mengalami gejala pneumothorax/hemothorax saat kapal sedang dalam pelayaran dari Mauritius menuju Malaysia," kata Fathur, Sabtu, 16 Maret 2024.
Fathur mengatakan, setelah penanganan awal di fasilitas kesehatan kapal, tim medis menyarankan evakuasi segera ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Pada pukul 12.05 WIB, KN SAR Kresna bersama tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue BandaaAceh.
"Dan korban diserahkan kepada pihak Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banda Aceh untuk dievakuasi menuju RSUD Zainal Abidin guna pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut," ujarnya.
Operasi ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Banda Aceh, Bea Cukai, BKK Kelas I Banda Aceh, Syahbandar, Imigrasi, serta unsur lainnya.
"SAR dilakukan dengan menggunakan KN. SAR Kresna dan dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana termasuk mobil ambulance, pal mountaineering, pal komunikasi, pal SAR air, serta papan spinal dan tandu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
