medcom.id, Denpasar: Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae, bertemu dengan ibu kandungnya di Mapolda Bali. Suasana haru pun meliputi pertemuan tersebut.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Herry Wiyanto di Mapolda Bali, Kamis 25 Juni. Herry mengatakan Agustinus menumpahkan semua emosinya saat bertemu sang bunda, Kandikang Madik.
"Ya dia menangis bertemu ibunya," kata Herry.
Pertemuan berlangsung pada 22 Juni 2015. Selain ibu, Agustinus pun bertemu dengan kakaknya, Hiwa Hamandoru.
Menurut Herry, keduanya didatangkan dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pertemuan berlangsung di sela-sela Agustinus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjeratnya.
Selain itu, penyidik juga mengumpulkan keterangan terkait latar belakang Agustinus hingga akhirnya ia merantau ke Bali. Dari keterangan ibunya, Agustinus termasuk pemuda yang jujur dan tak pernah terlibat tindak pidana. Namun, ungkap Herry, cukup sulit menilai seseorang jujur atau tidak secara fisik.
Agustinus masih menjadi tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan yang menewaskan bocah berusia 8 tahun di Denpasar, Angeline. Semula, Agustinus mengaku membunuh, dan menguburkan Angeline di belakang rumah Margriet.
Saat itu, Agustinus masih bekerja di rumah Margriet, ibu angkat Angeline. Ia melakukan itu untuk menutupi tindakannya mencabuli Angeline.
Belakangan, Agustinus mengaku Margriet yang membunuh Angeline. Margriet juga yang menyuruh Agustinus memerkosa Angeline saat bocah cantik itu dalam kondisi tergeletak tak berdaya setelah dianiaya ibu angkatnya. Agustinus menolak. Namun ia menuruti perintah majikan untuk menguburkan Angeline di belakang rumah Margriet.
medcom.id, Denpasar: Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae, bertemu dengan ibu kandungnya di Mapolda Bali. Suasana haru pun meliputi pertemuan tersebut.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Herry Wiyanto di Mapolda Bali, Kamis 25 Juni. Herry mengatakan Agustinus menumpahkan semua emosinya saat bertemu sang bunda, Kandikang Madik.
"Ya dia menangis bertemu ibunya," kata Herry.
Pertemuan berlangsung pada 22 Juni 2015. Selain ibu, Agustinus pun bertemu dengan kakaknya, Hiwa Hamandoru.
Menurut Herry, keduanya didatangkan dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pertemuan berlangsung di sela-sela Agustinus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjeratnya.
Selain itu, penyidik juga mengumpulkan keterangan terkait latar belakang Agustinus hingga akhirnya ia merantau ke Bali. Dari keterangan ibunya, Agustinus termasuk pemuda yang jujur dan tak pernah terlibat tindak pidana. Namun, ungkap Herry, cukup sulit menilai seseorang jujur atau tidak secara fisik.
Agustinus masih menjadi tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan yang menewaskan bocah berusia 8 tahun di Denpasar, Angeline. Semula, Agustinus mengaku membunuh, dan menguburkan Angeline di belakang rumah Margriet.
Saat itu, Agustinus masih bekerja di rumah Margriet, ibu angkat Angeline. Ia melakukan itu untuk menutupi tindakannya mencabuli Angeline.
Belakangan, Agustinus mengaku Margriet yang membunuh Angeline. Margriet juga yang menyuruh Agustinus memerkosa Angeline saat bocah cantik itu dalam kondisi tergeletak tak berdaya setelah dianiaya ibu angkatnya. Agustinus menolak. Namun ia menuruti perintah majikan untuk menguburkan Angeline di belakang rumah Margriet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)