Ilustrasi--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menasihati seorang pemuda yang tertangkap dalam operasi pengamanan kota. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Ilustrasi--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menasihati seorang pemuda yang tertangkap dalam operasi pengamanan kota. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Antisipasi 'Perang Sarung', Tim Gabungan di Surabaya Intensifkan Patroli Ramadan

Antara • 26 Maret 2023 10:46
Surabaya: Ribuan personel gabungan di Surabaya, yang terdiri atas petugas dari Pemerintah Kota Surabaya, TNI, dan Polri setempat, menggencarkan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadan 2023.
 
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto, mengatakan personel gabungan tersebut telah menggelar operasi skala besar sejak Jumat malam, 24 Maret 2023, hingga Minggu dini hari, 26 Maret 2023.
 
"Sebenarnya, setiap hari Satpol PP Surabaya selalu melaksanakan Operasi Cipta Kondisi Asuhan Rembulan mulai Senin sampai Minggu. Namun, khusus untuk Jumat malam dan Sabtu malam, selalu dilakukan operasi skala besar dengan personel gabungan," kata Eddy.

Menurut dia, operasi skala besar tersebut dimulai sejak awal Ramadan karena sudah mulai muncul kegiatan anak-anak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat ini, lanjut dia, perang sarung antarkelompok menjadi gangguan yang sering muncul.
 
Eddy menjelaskan operasi tersebut dibagi menjadi empat wilayah, yaitu wilayah timur, barat, selatan, dan utara. Bahkan, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya juga dilakukan operasi serupa di wilayah masing-masing.
 
Baca juga: Otoritas Pelabuhan Situbondo Imbau Calon Pemudik Daftar Lebih Dulu

Untuk operasi pada Sabtu malam, jelasnya, tim mengerahkan sedikitnya 400 personel dari Satpol PP, BPBD, Dishub, PMK, TNI dan Polri, serta Garnisun. Sedangkan di tingkat kecamatan, tim bergerak bersama Polsek dan Koramil setempat dengan menempatkan sekitar 30 personel per kecamatan.
 
"Jadi, ada sekitar 930 personel yang di tingkat kecamatan. Kalau ditotal, semuanya ribuan yang turun serentak," tambah dia.
 
Dia menambahkan operasi tersebut dimulai pukul 23.00 WIB karena pergerakan pelaku gangguan biasanya berlangsung mulai sekitar pukul 00.00 WIB dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.
 
"Dari pengalaman hari pertama Ramadhan sampai tadi malam, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi kami, terutama nanti akan difokuskan di titik-titik perbatasan," jelasnya.
 
Dia juga mengimbau bahwa sesungguhnya semua warga boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, kalau ada yang membuat onar dan kerusuhan di kota tersebut, maka akan dilakukan antisipasi dan penertiban.
 
"Mari sama-sama menjaga Kota Surabaya supaya selalu aman dan tentram," ujar Eddy.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan