Sampit: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diharapkan meningkatkan pelibatan dan pemberdayaan lembaga adat Dayak dalam berbagai kegiatan masyarakat. Pasalnya, lembaga adat Dayak kurang dilibatkan.
"Padahal kedamangan adalah lembaga adat yang memang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengangkat dan melestarikan hal-hal terkait adat," kata Kepala adat suku Dayak Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, M Jais Kurdi di Sampit, Jumat 9 Februari 2018.
Menurutnya, Kedamangan sebagai bagian dari kelembagaan adat Dayak yang diakui di Kalimantan Tengah, perlu dilibatkan oleh pemerintah daerah karena bisa berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dia menuturkan, Kedamangan Mentawa Baru Ketapang selalu memantau kegaiatan yang dilaksanakan di Sampit khususnya terkait adat dan budaya seperti manduy safar, mamapas lewu, menuyang anak, simah laut dan lainnya dalam kegiatan resmi dan menjadi agenda pariwisata. Sayang, pelibatan Kedamangan masih sangat minim.
Kedamangan berharap diberi ruang untuk berpartisipasi membantu pemerintah daerah, khususnya dalam hal adat dan budaya. Kedamangan berharap bisa disambut oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta instansi lainnya untuk bersinergi dengan baik.
"Kami berharap dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi lebih banyak lagi dalam membantu program pemerintah. Kami akan selalu siap membantu," tambah Jais.
Jais berharap sinergitas dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta instansi lainnya bisa lebih baik. Dia juga menyarankan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki pegawai yang sangat memahami tentang adat dan budaya lokal.
Sampit: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diharapkan meningkatkan pelibatan dan pemberdayaan lembaga adat Dayak dalam berbagai kegiatan masyarakat. Pasalnya, lembaga adat Dayak kurang dilibatkan.
"Padahal kedamangan adalah lembaga adat yang memang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengangkat dan melestarikan hal-hal terkait adat," kata Kepala adat suku Dayak Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, M Jais Kurdi di Sampit, Jumat 9 Februari 2018.
Menurutnya, Kedamangan sebagai bagian dari kelembagaan adat Dayak yang diakui di Kalimantan Tengah, perlu dilibatkan oleh pemerintah daerah karena bisa berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dia menuturkan, Kedamangan Mentawa Baru Ketapang selalu memantau kegaiatan yang dilaksanakan di Sampit khususnya terkait adat dan budaya seperti manduy safar, mamapas lewu, menuyang anak, simah laut dan lainnya dalam kegiatan resmi dan menjadi agenda pariwisata. Sayang, pelibatan Kedamangan masih sangat minim.
Kedamangan berharap diberi ruang untuk berpartisipasi membantu pemerintah daerah, khususnya dalam hal adat dan budaya. Kedamangan berharap bisa disambut oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta instansi lainnya untuk bersinergi dengan baik.
"Kami berharap dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi lebih banyak lagi dalam membantu program pemerintah. Kami akan selalu siap membantu," tambah Jais.
Jais berharap sinergitas dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta instansi lainnya bisa lebih baik. Dia juga menyarankan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki pegawai yang sangat memahami tentang adat dan budaya lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)