medcom.id, Makassar: Tim Operasional Terpadu Pemkot Makassar tengah gencar-gencarnya menggelar inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional. Sidak dilakukan sebagai antisipasi peredaran daging busuk.
"Operasi ini untuk memastikan tidak ada lagi daging tidak layak konsumsi yang dijual kepada masyarakat. Ini berbahaya bagi masyarakat, jangan sampai mereka mendapatkan makanan tidak sehat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar Sri Susilawati di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 12 September 2017.
Pasar Pabaeng-baeng di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, jadi salah satu tempat yang didatangi petugas gabungan. Selain memeriksa daging, petugas juga mengingatkan pedagang agar selalu memenuhi standar kelayakan.
"Kami tekankan agar pedagang ikut memastikan bahwa daging yang dijual layak dan sesuai prosedur penanganan, mulai dari lokasi pemotongan hewan hingga penjualan di pasar tradisional," ujar Sri.
Sebelumnya, Polda Sulsel mengungkap praktik penjualan daging kerbau busuk di Makassar pekan lalu. Daging tersebut disinyalir sengaja dijual murah dengan target pelanggan kalangan pengusaha kuliner.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengungkapkan, dalam praktiknya pelaku mencampur daging tidak layak konsumsi dengan daging bagis. Daging oplosan itu dijual Rp30 ribu per kilogram. Padahal, daging segar biasa dijual Rp95 ribu per kilogram.
medcom.id, Makassar: Tim Operasional Terpadu Pemkot Makassar tengah gencar-gencarnya menggelar inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional. Sidak dilakukan sebagai antisipasi peredaran daging busuk.
"Operasi ini untuk memastikan tidak ada lagi daging tidak layak konsumsi yang dijual kepada masyarakat. Ini berbahaya bagi masyarakat, jangan sampai mereka mendapatkan makanan tidak sehat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar Sri Susilawati di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 12 September 2017.
Pasar Pabaeng-baeng di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, jadi salah satu tempat yang didatangi petugas gabungan. Selain memeriksa daging, petugas juga mengingatkan pedagang agar selalu memenuhi standar kelayakan.
"Kami tekankan agar pedagang ikut memastikan bahwa daging yang dijual layak dan sesuai prosedur penanganan, mulai dari lokasi pemotongan hewan hingga penjualan di pasar tradisional," ujar Sri.
Sebelumnya, Polda Sulsel mengungkap praktik penjualan daging kerbau busuk di Makassar pekan lalu. Daging tersebut disinyalir sengaja dijual murah dengan target pelanggan kalangan pengusaha kuliner.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengungkapkan, dalam praktiknya pelaku mencampur daging tidak layak konsumsi dengan daging bagis. Daging oplosan itu dijual Rp30 ribu per kilogram. Padahal, daging segar biasa dijual Rp95 ribu per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)