Kulon Progo: Sebuah gerbang setinggi lima meter berdiri megah di terminal lantai tiga Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bagi masyarakat Jawa, gerbang atau regol, identik dengan pintu masuk keraton.
"Memang insprasinya dari Keraton Yogyakarta. Kami buat unik seperti yang ada di keraton," ujar Manajer Proyek Pembangunan YIA Taochid Purnama Hadi, di YIA, Rabu, 4 Maret 2020.
Tak hanya regol, tampilan YIA juga dipercantik dengan sejumlah instalasi seni. Misalnya, ornamen berbahan batu granit yang dipasang di dalam terminal mirip Gumuk Pasir Pantai Parangtritis dan atap bandara dibuat menyerupai motif batik kawung.
Baca juga: Pembangunan Bandara YIA Tinggal Enam Persen
Instalasi seni di bagian dalam terminal YIA. (Foto: Medcom.id/Mustaqim)
Taochid menyebut instalasi seni di YIA menelan banyak dana, Rp60 miliar. Ada banyak bentuk ornamen yang diadopsi dari ikon-ikon wisata Yogyakarta.
"Seperti ornamen bunga wijaya kusuma di dinding pintu masuk ruang tunggu. Ornamen itu sebagai sambutan selamat datang bagi tamu dan para penumpang," sambung dia.
Kemudian, ada pula patung Bedhaya Kinjeng Wesi. Patung itu menjadi simbol visualisasi aktivitas penerbangan di YIA.
Menurut Taochid konsep instalasi seni di YIA mengusung tema Yogya Renaissance. Konsep itu menyiratkan kelahiran Yogyakarta sebagai wajah yang berbudaya.
“(Dananya) memang sangat besar, tapi tidak apa-apa, ini biar pengguna jasa pesawat ketika sampai sini bisa langsung merasakan atmosfer Jogja," jelasnya.
Kulon Progo: Sebuah gerbang setinggi lima meter berdiri megah di terminal lantai tiga Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bagi masyarakat Jawa, gerbang atau regol, identik dengan pintu masuk keraton.
"Memang insprasinya dari Keraton Yogyakarta. Kami buat unik seperti yang ada di keraton," ujar Manajer Proyek Pembangunan YIA Taochid Purnama Hadi, di YIA, Rabu, 4 Maret 2020.
Tak hanya regol, tampilan YIA juga dipercantik dengan sejumlah instalasi seni. Misalnya, ornamen berbahan batu granit yang dipasang di dalam terminal mirip Gumuk Pasir Pantai Parangtritis dan atap bandara dibuat menyerupai motif batik kawung.
Baca juga:
Pembangunan Bandara YIA Tinggal Enam Persen
Instalasi seni di bagian dalam terminal YIA. (Foto: Medcom.id/Mustaqim)
Taochid menyebut instalasi seni di YIA menelan banyak dana, Rp60 miliar. Ada banyak bentuk ornamen yang diadopsi dari ikon-ikon wisata Yogyakarta.
"Seperti ornamen bunga wijaya kusuma di dinding pintu masuk ruang tunggu. Ornamen itu sebagai sambutan selamat datang bagi tamu dan para penumpang," sambung dia.
Kemudian, ada pula patung Bedhaya Kinjeng Wesi. Patung itu menjadi simbol visualisasi aktivitas penerbangan di YIA.
Menurut Taochid konsep instalasi seni di YIA mengusung tema Yogya Renaissance. Konsep itu menyiratkan kelahiran Yogyakarta sebagai wajah yang berbudaya.
“(Dananya) memang sangat besar, tapi tidak apa-apa, ini biar pengguna jasa pesawat ketika sampai sini bisa langsung merasakan atmosfer Jogja," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)