medcom.id, Denpasar: Tokoh pemerhati anak Indonesia, Seto Mulyadi, memperingatkan orang tua untuk melindungi anak-anak dari pedofil atau pelaku yang menjadikan anak-anak sebagai target seksual. Caranya yaitu meluangkan banyak waktu untuk anak-anak.
Kak Seto, demikian ia biasa disapa, prihatin dengan kondisi keamanan dan kenyamanan anak-anak di Indonesia. Mereka menjadi target pedofil yang 'menjamur' dengan mengandalkan sosial media.
Orang tua, kata Kak Seto, harus peka dengan masalah itu. Orang tua harus peka dengan situasi tersebut.
"Berdayakan lagi fungsi keluarga. Jangan sampai ada kalimat yang menyebutkan: saya tak ada waktu untuk anak. Kalau tak punya waktu, mengapa harus memiliki anak," pinta Kak Seto ditemui di Mapolda Bali di Jalan WR Supratman, Kota Denpasar, Jumat 17 Maret 2017.
(Kak Seto di depan Mapolda Bali, Kota Denpasar, MTVN - Raiza Andini)
Orang tua bukanlah bos yang bisa mengatur anak-anak. Tapi, saran Kak Seto, orang tua bisa menempatkan diri sebagai sahabat anak-anak. Sehingga anak-anak pun bisa lebih terbuka pada orang tua.
Kak Seto mencontohkan kasus pelecehan seksual dengan terdakwa Andri Sobari alias Emon. Emon mendekati korban dengan cara bersahabar dengan anak-anak.
"Dengan kata lain, anak-anak butuh sosok sahabat pada orang tua," ungkap Kak Seto.
Pernyataan Kak Seto itu terkait dengan penangkapan empat pelaku kasus kejahatan seksual terhadap anak yang diunggah ke grup Facebook Official Candy's Group oleh Polda Metro Jaya. Empat tersangka itu merupakan bagian dari jaringan nasional maupun internasional predator anak.
Baca: Jaringan Paedofil Meluas
Kak Seto meminta Polda Bali memberantas dan menangkal kemuculan predator anak. Apalagi, para pelaku menggunakan media sosial sebagai cara untuk mengincar anak-anak.
medcom.id, Denpasar: Tokoh pemerhati anak Indonesia, Seto Mulyadi, memperingatkan orang tua untuk melindungi anak-anak dari pedofil atau pelaku yang menjadikan anak-anak sebagai target seksual. Caranya yaitu meluangkan banyak waktu untuk anak-anak.
Kak Seto, demikian ia biasa disapa, prihatin dengan kondisi keamanan dan kenyamanan anak-anak di Indonesia. Mereka menjadi target pedofil yang 'menjamur' dengan mengandalkan sosial media.
Orang tua, kata Kak Seto, harus peka dengan masalah itu. Orang tua harus peka dengan situasi tersebut.
"Berdayakan lagi fungsi keluarga. Jangan sampai ada kalimat yang menyebutkan: saya tak ada waktu untuk anak. Kalau tak punya waktu, mengapa harus memiliki anak," pinta Kak Seto ditemui di Mapolda Bali di Jalan WR Supratman, Kota Denpasar, Jumat 17 Maret 2017.
(Kak Seto di depan Mapolda Bali, Kota Denpasar, MTVN - Raiza Andini)
Orang tua bukanlah bos yang bisa mengatur anak-anak. Tapi, saran Kak Seto, orang tua bisa menempatkan diri sebagai sahabat anak-anak. Sehingga anak-anak pun bisa lebih terbuka pada orang tua.
Kak Seto mencontohkan kasus pelecehan seksual dengan terdakwa Andri Sobari alias Emon. Emon mendekati korban dengan cara bersahabar dengan anak-anak.
"Dengan kata lain, anak-anak butuh sosok sahabat pada orang tua," ungkap Kak Seto.
Pernyataan Kak Seto itu terkait dengan penangkapan empat pelaku kasus kejahatan seksual terhadap anak yang diunggah ke grup Facebook Official Candy's Group oleh Polda Metro Jaya. Empat tersangka itu merupakan bagian dari jaringan nasional maupun internasional predator anak.
Baca: Jaringan Paedofil Meluas
Kak Seto meminta Polda Bali memberantas dan menangkal kemuculan predator anak. Apalagi, para pelaku menggunakan media sosial sebagai cara untuk mengincar anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)