Sukoharjo: Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo memotong lima sapi terjangkit virus lumpy skin disease (LSD). Khusus pada bagian kulit, dilakukan pemusnahan.
"Saat ini kami menemukan lima ekor sapi positif virus LSD di wilayah Sukoharjo. Penanganannya, kami potong sapi itu dan kulitnya kami musnahkan," ujar Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 18 Januari 2023.
Menurutnya, pemusnahan kulit sapi dilakukan dengan cara menguburnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularam virus lebih luas.
Dia menambahkan, edukasi dilakukan pada para peternak sapi terkait antisipasi penyebaran virus LSD. Edukasi dilakukan melalui para penyuluh dan petugas paramedis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD.
"Edukasi pada peternak dan warga meliputi ciri-cirinya sapi terjangkit virus ini seperti apa. Kemudian langkahnya seperti apa, kita sampaikan ke masyarakat secara masif. Kemudian di pasar hewan juga diawasi lalu lintas ternak dan kondisi di pasar hewan setiap 5 hari sekali. Kita lakukan pemantauan lebih ketat," bebernya.
Sementara itu, ia menjelaskan ciri-ciri sapi positif terjangkit LSD tidak jauh beda dengan ciri cacar yang menyerang manusia.
"Biasanya itu sapinya kurus, nafsu makan kurang, terus lemas karena gatal di seluruh tubuh. Ini kita juga masih mengajukan bantuan vaksin ke provinsi. Tahap awal kita siapkan 1.000 dosis dulu," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Sukoharjo: Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo memotong lima sapi terjangkit virus lumpy skin disease (LSD). Khusus
pada bagian kulit, dilakukan pemusnahan.
"Saat ini kami menemukan lima ekor sapi positif virus LSD di wilayah Sukoharjo. Penanganannya, kami potong sapi itu dan kulitnya kami musnahkan," ujar Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 18 Januari 2023.
Menurutnya, pemusnahan kulit sapi dilakukan dengan cara menguburnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi
penularam virus lebih luas.
Dia menambahkan, edukasi dilakukan pada para peternak sapi terkait antisipasi penyebaran virus LSD. Edukasi dilakukan melalui para penyuluh dan petugas paramedis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD.
"Edukasi pada peternak dan warga meliputi ciri-cirinya sapi terjangkit virus ini seperti apa. Kemudian langkahnya seperti apa, kita sampaikan ke masyarakat secara masif. Kemudian di pasar hewan juga diawasi lalu lintas ternak dan kondisi di pasar hewan setiap 5 hari sekali. Kita lakukan pemantauan lebih ketat," bebernya.
Sementara itu, ia menjelaskan
ciri-ciri sapi positif terjangkit LSD tidak jauh beda dengan ciri cacar yang menyerang manusia.
"Biasanya itu sapinya kurus, nafsu makan kurang, terus lemas karena gatal di seluruh tubuh. Ini kita juga masih mengajukan bantuan vaksin ke provinsi. Tahap awal kita siapkan 1.000 dosis dulu," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)