Bandar Lampung: Berdasarkan data Magma Indonesia, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 7 kali sejak Senin, 1 Agustus 2022. Semburan abu tertinggi tercatat hingga 1.500 meter.
Kepala Pos Pemantau dan Pengamatan Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan, tidak terdengar suara letusan saat erupsi terjadi.
"Anak gunung Krakatau erupsi tujuh kali tercatat sejak Selasa 15.49 hingga Rabu 01.15," kata dia, Rabu, 3 Agustus 2022.
Andi mengatakan saat ini GAK masuk dalam kategori level III (siaga). Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
"Kalau untuk Ibu atau Induk Gunung Krakatau, masyayayau wisatawan dilarang mendekat dalam radius 3,5 kilometer. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," katanya.
Bandar Lampung: Berdasarkan data Magma Indonesia,
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 7 kali sejak Senin, 1 Agustus 2022. Semburan abu tertinggi tercatat hingga 1.500 meter.
Kepala Pos Pemantau dan Pengamatan Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan, tidak terdengar suara letusan saat erupsi terjadi.
"Anak gunung Krakatau
erupsi tujuh kali tercatat sejak Selasa 15.49 hingga Rabu 01.15," kata dia, Rabu, 3 Agustus 2022.
Andi mengatakan saat ini GAK masuk dalam kategori level III (siaga). Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam
radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
"Kalau untuk Ibu atau Induk Gunung Krakatau, masyayayau wisatawan dilarang mendekat dalam radius 3,5 kilometer. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)