Semarang: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendorong kepala desa se-Tanah Air menggunakan dana desa tidak melulu untuk pembangunan infrastruktur.
Staf Ahli bidang Hubungan Antar Lembaga pada Kemendes, Samsul Widodo, mengingatkan sebenarnya para kepala desa boleh menggunakan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat setempat.
"Biasnya sekarang di masyarakat desa ada pandangan, kepala desa sukses itu kalau bangun jalan. Sehingga aktivitas ekonomi menjadi minimal. Dana desa bisa melatih anak-anak desa untuk belajar Bahasa Inggris Bahasa Jepang, Korea. Pakai Dana Desa itu boleh, kami lebih senang. tapi yang terjadi lebih bias ke infrastrutur," kata Samsul Widodo dalam diskusi Aplikasi Dagangan, di Semarang, Kamis, 25 Agustus 2022.
Bahkan, kata Samsul, Dana Desa juga sebenarnya bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis UMKM. Samsul mengatakan Kementerian Desa saat ini sedang melakukan pendampingan usaha terhadap 50 ribuan BUMDes.
"Sekarang lagi proses supaya berbadan hukum jadi setara PT dan koperasi. Baru sekitar 40 persen yang sudah profit. Jadi banyak dari mereka yang harus terus didampingi," jelas Samsul.
Meski begitu, kata Samsul, produk UMKM di Tanah Air sebenarnya masih punya peluang besar untuk bersaing dengan dengan produk-produk industri konvesional. Sebab, Samsul menegaskan 90 persen masyarakat Indonesia sebenarnya lebih senang berbelanja di toko kelontong ketimbang ritel-ritel modern.
"Sebenarnya 90 persen orang Indonesia itu belanja di warung kelontong. Itu data 2019. Ini unik. Saya melihat marketnya masih gede, 270 juta orang," ungkap Samsul.
Semarang: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendorong kepala desa se-Tanah Air menggunakan
dana desa tidak melulu untuk
pembangunan infrastruktur.
Staf Ahli bidang Hubungan Antar Lembaga pada Kemendes, Samsul Widodo, mengingatkan sebenarnya para
kepala desa boleh menggunakan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat setempat.
"Biasnya sekarang di masyarakat desa ada pandangan, kepala desa sukses itu kalau bangun jalan. Sehingga aktivitas ekonomi menjadi minimal. Dana desa bisa melatih anak-anak desa untuk belajar Bahasa Inggris Bahasa Jepang, Korea. Pakai Dana Desa itu boleh, kami lebih senang. tapi yang terjadi lebih bias ke infrastrutur," kata Samsul Widodo dalam diskusi Aplikasi Dagangan, di Semarang, Kamis, 25 Agustus 2022.
Bahkan, kata Samsul, Dana Desa juga sebenarnya bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis UMKM. Samsul mengatakan Kementerian Desa saat ini sedang melakukan pendampingan usaha terhadap 50 ribuan BUMDes.
"Sekarang lagi proses supaya berbadan hukum jadi setara PT dan koperasi. Baru sekitar 40 persen yang sudah profit. Jadi banyak dari mereka yang harus terus didampingi," jelas Samsul.
Meski begitu, kata Samsul, produk UMKM di Tanah Air sebenarnya masih punya peluang besar untuk bersaing dengan dengan produk-produk industri konvesional. Sebab, Samsul menegaskan 90 persen masyarakat Indonesia sebenarnya lebih senang berbelanja di toko kelontong ketimbang ritel-ritel modern.
"Sebenarnya 90 persen orang Indonesia itu belanja di warung kelontong. Itu data 2019. Ini unik. Saya melihat marketnya masih gede, 270 juta orang," ungkap Samsul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)