ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Anak di Malang Dipukul Hingga Ditelanjangi, Orang Tua Lapor Polisi

Daviq Umar Al Faruq • 01 September 2022 20:33
Malang: Seorang bocah laki-laki asal Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. Peristiwa ini terekam dan video tersebut tersebar di Whatsapp grup.
 
Korban dan pelaku masih duduk di bangku SMP. Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke polisi untuk diproses secara hukum.
 
"Kami langsung lapor ke Polsek Lowokwaru dan disarankan ke Unit PPA Polresta Malang Kota kami bikin laporan dan disuruh visum. Anak saya dibentak, dipukuli, dan ditelanjangi sampai pakai celana dalam saja, direkam juga," kata ibu korban, GPL, Kamis, 1 September 2022. 

GPL menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2022. Anak GPL sempat mengeluh karena sering dirundung teman-temannya.
 
Saat itu, GPL tidak mengetahui persis peristiwanya, sehingga ia menanggapi keluhan anaknya dengan wajar. Namun, pada 24 Agustus 2022, GPL mendapat video perundungan itu dari orang lain. 
 
Baca: Viral Video Perundungan Bocah di Malang, Korban Dipukul Hingga Ditelanjangi

Dalam video itu, anaknya mendapat kekerasan berupa pemukulan dengan bantal, mainan, dan benda lainnya. Kemudian korban ditelanjangi hingga hanya memakai celana dalam saja.
 
Oleh karena itu, GPL langsung melapor kepada Polresta Malang Kota pada 25 Agustus 2022. Namun diakuinya, sampai saat ini belum ada tindakan dari polisi.
 
"Tanggal 25 (Agustus) saya sudah buat laporan sampai sekarang belum ada tindakan. Setelah laporan belum ada informasi apa-apa. Sudah satu Minggu," ujarnya. 
 
GPL mengatakan perundungan sudah terjadi dua kali. Namun, aksi perundungan yang terekam hanya satu saja.
 
"Bullying ini dua kali tapi yang pertama saya tidak tahu videonya. Yang merekam empat orang mereka semua teman, teman main. Sempat tidak mau sekolah dua hari, kini sudah sekolah lagi karena mungkin fisiknya tidak apa-apa tapi psikisnya jadi korban bully itu," tuturnya.
 
Keluarga korban sendiri sebenarnya ingin menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Namun, jalur mediasi berujung buntu, sehingga GPL memutuskan lapor polisi.
 
"Kami ingin ada efek jera supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi. Di kasih shock therapy makanya lapor polisi supaya anak-anak itu takut jangan bully lagi video sampai telanjang begitu. Saya minta ada tanggapan dan cepat ditangani kita belum dipanggil sebagai saksi," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan