Nobar film Uti Deng Keke bareng Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. (istimewa)
Nobar film Uti Deng Keke bareng Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. (istimewa)

Apresiasi Karya Anak Bangsa, Gobel Ajak Nobar Film Uti Deng Keke

Lukman Diah Sari • 24 Desember 2022 11:25
Gorontalo: Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengajak kader, pengurus, dan simpatisan Partai NasDem di Gorontalo untuk nonton bersama (nobar) film yang berjudul Uti Deng Keke. Tujuannya untuk mengapresiasi karya anak bangsa.
 
"Mari kita mencintai budaya kita dan mengapresiasi karya anak bangsa, apalagi ini tentang Gorontalo,” kata Gobel di hadapan penonton, Jumat malam, 23 Desember 2022.
 
Acara itu dikoordinasikan oleh DPW Partai Nasdem. Dalam acara itu hadir Hamim Pou dan Ridwan Monoarfa, ketua dan sekretaris DPW Partai Nasdem Gorontalo. Selain itu, hadir pula sutradara dan para pemain film Uti Deng Keke. Film ini disutradarai Linur.

Film Uti Deng Keke menghadirkan bintang-bintang top nasional dan artis lokal dari Minahasa dan Gorontalo. Film ini berlatar Manado (Minahasa), terutama Gorontalo. Film persahabatan Maria (Manado), Umar (Gorontalo), Ruslan (Minang), dan Daniel (Tionghoa) bercerita tentang cinta budaya lokal, cinta Tanah Air, dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
 
Film ini mengajarkan tentang makna pluralisme dan toleransi. Selain itu juga ada warna Batak, budaya laut, budaya pertanian-pegunungan. Film ini juga mengetengahkan tentang kearifan lokal dan tata nilai tradisional dalam menghadapi modernitas.
 
Selama ini film-film Indonesia didominasi latar budaya Jawa, namun kali ini lebih dominan tentang latar budaya Gorontalo. Sutradara mengeksploitasi keindahan alam Gorontalo yang berbukit-bukit, pantai yang tenang, persawahan, Benteng Otanaha, Danau Limboto, Pantai Botubarani dengan ikan hiu pausnya (sayang tak ditampilkan).

Baca: Trailer Menegangkan Film Bayi Ajaib Bikin Merinding


Uti adalah sebutan untuk anak laki-laki dalam Bahasa Gorontalo, sedangkan Keke adalah sebutan untuk anak perempuan dalam Bahasa Minahasa. Kisah ini coba dijalin dalam keruwetan persahabatan dan rasa cinta dalam keragaman suku dan agama serta pergulatan anak remaja SMP dan SMA.
 
Untaian cita-cita indah tentang membangun daerah dirangkai dengan persoalan kemiskinan dan benih asmara yang mulai mekar. Film yang penuh warna dan sangat kaya.
 
Gobel mengatakan politik jangan melulu berbicara tentang kekuasaan, pemerintahan, dan persoalan elitis. Politik, kata Gobel, harus bisa menyentuh kehidupan sosial sehari-hari dan budaya.
 
"Apalagi politik saya adalah politik pembangunan dan politik kesejahteraan," ujar Gobel. 
 
Menurut Gobel, film ini juga menantang kaum muda untuk membangun daerahnya. "Indonesia bukan hanya Jakarta dan Jawa," sebut Gobel.
 
Pada nobar ini, Gobel memborong semua teater di XXI di Mal Gorontalo. Gobel juga memberikan hadiah kejutan bagi penonton yang berutung berupa jaket.
 
"Kita harus mendukung industri perfilman nasional," kata orang yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dunia hiburan ini melalui anugerah Panasonic Gobel Award tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan