Semarang: Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membukukan realisasi investasi sebesar Rp39,19 triliun pada semester I 2022. Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan capaian investasi Jawa Tengah lebih rendah dari provinsi lain. Tapi, nilai investasi di wilayahnya berpotensi melebihi capaian pada semester 1 2022.
"Mesti kita genjot lagi karena masih jauh dibanding tetangga kiri kanan kita. Meskipun memang target kita sesuai perhitungan tidak setinggi yang lain. Achievment-nya saya tetap terima kasih kepada kawan-kawan bupati wali kota dan pemprov yang mendorong untuk bisa mencapai itu," kata Ganjar di MG Setos, Semarang, Rabu, 31 Agustus 2022.
Ganjar menerangkan bakal terus membuka pintu bagi investor yang ingin masuk Jateng. Dia menjelaskan besarnya potensi investasi di Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh kondusivitas daerah dari pandemi covid-19.
Ganjar pun mendorong setiap kepala daerah melakukan jemput bola untuk menarik investor ke Jawa Tengah. Dia berpesan kepada seluruh jajaran dan kepala daerah untuk menjaga iklim investasi di Jateng yang dikenal ramah.
Selama ini, kata dia, sistem investasi di Jateng diterapkan dengan metode satu pintu. Selain itu, di Jateng juga nihil pungutan liar (pungli) terhadap investor.
"Kita mesti jemput bola sekarang agar mereka bisa berinvestasi jauh lebih banyak lagi. Maka kondusivitas iklim usaha mesti didukung oleh sikap pemerintah untuk menjaga integritasnya dan pelayanan yang the best," ungkap Ganjar.
Negara yang mendominasi investasi di Jawa Tengah ialah Jepang dengan nilai USD525.209,50 atau 46,23 persen. Lalu, Korea Selatan dengan nilai investasi USD166.410,10 atau 14,65 persen. Selanjutnya Singapura dengan USD85.183,70, Hongkong USD60.850,40, dan Tiongkok USD54.790,20
Semarang: Provinsi
Jawa Tengah (Jateng) membukukan realisasi investasi sebesar Rp39,19 triliun pada semester I 2022. Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo mengatakan capaian investasi Jawa Tengah lebih rendah dari provinsi lain. Tapi, nilai investasi di wilayahnya berpotensi melebihi capaian pada semester 1 2022.
"Mesti kita genjot lagi karena masih jauh dibanding tetangga kiri kanan kita. Meskipun memang target kita sesuai perhitungan tidak setinggi yang lain. A
chievment-nya saya tetap terima kasih kepada kawan-kawan bupati wali kota dan pemprov yang mendorong untuk bisa mencapai itu," kata Ganjar di MG Setos, Semarang, Rabu, 31 Agustus 2022.
Ganjar menerangkan bakal terus membuka pintu bagi investor yang ingin masuk Jateng. Dia menjelaskan besarnya potensi investasi di Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh kondusivitas daerah dari pandemi covid-19.
Ganjar pun mendorong setiap kepala daerah melakukan jemput bola untuk menarik investor ke Jawa Tengah. Dia berpesan kepada seluruh jajaran dan kepala daerah untuk menjaga iklim investasi di Jateng yang dikenal ramah.
Selama ini, kata dia, sistem investasi di Jateng diterapkan dengan metode satu pintu. Selain itu, di Jateng juga nihil pungutan liar (pungli) terhadap investor.
"Kita mesti jemput bola sekarang agar mereka bisa berinvestasi jauh lebih banyak lagi. Maka kondusivitas iklim usaha mesti didukung oleh sikap pemerintah untuk menjaga integritasnya dan pelayanan yang
the best," ungkap Ganjar.
Negara yang mendominasi investasi di Jawa Tengah ialah Jepang dengan nilai USD525.209,50 atau 46,23 persen. Lalu, Korea Selatan dengan nilai investasi USD166.410,10 atau 14,65 persen. Selanjutnya Singapura dengan USD85.183,70, Hongkong USD60.850,40, dan Tiongkok USD54.790,20
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)