medcom.id, Padang: Para profesor bersama dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi turun ke jalanan Kota Padang, Sumatra Barat, menyatakan sikap mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, aksi tersebut diikuti Rektor Universitas Andalas (Unand), Padang, Weri Darta Taifur.
Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sumatera Barat Gelar Aksi #SaveKPK itu berjumlah hampir 50 orang. Mulanya, mereka mengadakan longmarch dari Stasiun RRI Kota Padang menuju Kantor Gubernur Sumatera Barat, Selasa (27/1/2015) siang.
Mereka secara bergantian berorasi menyampaikan sikap mendukung KPK dalam menghadapi ancaman penghancuran. Salah seorang pengunjuk rasa, Saldi Isra, mengatakan, unjuk rasa dilakukan untuk mengecam kriminalisasi terhadap Komisioner KPK. "Secara simbolik kami hadir di muka Kantor Gubernur Sumbar, supaya Nusantara lihat ada perlawanan dari Sumbar," kata dia.
Saldi menambahkan, aksi yang dilakukan bukan dukungan untuk Wakil Ketua Bambang Widjojanto, melainkan bentuk perlawanan terhadap gerakan sistematis untuk menghancurkan KPK. "Kami percaya bahwa yang melakukan bukan unsur kepolisian, tapi desain di belakangnya," ucap dia.
Para pengunjuk rasa meminta Presiden Joko Widodo tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Cari yang lain agar keluar dari kontroversial, secepatnya," tutur Saldi.
Ia menyatakan bahwa kriminalisasi terhadap KPK adalah upaya pelemahan bahkan pemusnahan untuk memberantas korupsi di Indonesia. "Kami minta ke kepolisian jangan lanjutkan kriminalisasi terhadap KPK," kata Saldi.
medcom.id, Padang: Para profesor bersama dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi turun ke jalanan Kota Padang, Sumatra Barat, menyatakan sikap mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, aksi tersebut diikuti Rektor Universitas Andalas (Unand), Padang, Weri Darta Taifur.
Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sumatera Barat Gelar Aksi
#SaveKPK itu berjumlah hampir 50 orang. Mulanya, mereka mengadakan longmarch dari Stasiun RRI Kota Padang menuju Kantor Gubernur Sumatera Barat, Selasa (27/1/2015) siang.
Mereka secara bergantian berorasi menyampaikan sikap mendukung KPK dalam menghadapi ancaman penghancuran. Salah seorang pengunjuk rasa, Saldi Isra, mengatakan, unjuk rasa dilakukan untuk mengecam kriminalisasi terhadap Komisioner KPK. "Secara simbolik kami hadir di muka Kantor Gubernur Sumbar, supaya Nusantara lihat ada perlawanan dari Sumbar," kata dia.
Saldi menambahkan, aksi yang dilakukan bukan dukungan untuk Wakil Ketua Bambang Widjojanto, melainkan bentuk perlawanan terhadap gerakan sistematis untuk menghancurkan KPK. "Kami percaya bahwa yang melakukan bukan unsur kepolisian, tapi desain di belakangnya," ucap dia.
Para pengunjuk rasa meminta Presiden Joko Widodo tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Cari yang lain agar keluar dari kontroversial, secepatnya," tutur Saldi.
Ia menyatakan bahwa kriminalisasi terhadap KPK adalah upaya pelemahan bahkan pemusnahan untuk memberantas korupsi di Indonesia. "Kami minta ke kepolisian jangan lanjutkan kriminalisasi terhadap KPK," kata Saldi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)