Ammur, pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Makassar, Sulsel. Foto: MI/Lina
Ammur, pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Makassar, Sulsel. Foto: MI/Lina

Cerita Pengungsi Wamena Inginkan Anaknya Kembali Sekolah

Lina Herlina • 02 Oktober 2019 17:05
Makassar: Annur, 48, baru saja tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, dari Wamena, Jayawijaya, Papua, pada Rabu, 2 Oktober 2019. Annur menggunakan pesawat Hercules untuk meninggalkan Bumi Cenderawasih. 
 
Setibanya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Annur didata petugas untuk diungsikan ke Asrama Haji Makassar. Tapi Annur memilih pindah ke rumah keluarganya di Paccerakkang, Kota Makassar.
 
Raut mukanya tampak sedih. Dia lantas menceritakan kejadian mencekam di Wamena, pada Senin, 23 September 2019, yang menyisakan trauma. Dia mengungkap rumah panggung yang ditempati bersama suami dan anaknya selama 20 tahun, hangus dibakar sekelompok orang bertubuh besar tanpa seragam. 

Annur memulai cerita. Senin pagi, 23 September 2019, mengantar empat anaknya ke sekolah. 
 
"Anak saya satu SMA, satu lagi SMP dan dua orang SD. Saya antar seperti biasanya. Tidak ada tanda-tanda bakal terjadi kerusuhan," kenangnya.
 
Seusai mengantar anak-anaknya, matahari pun belum meninggi. Tiba-tiba dikejutkan teriakan tetangga yang memanggilnya, dengan menggunakan nama anak pertama Annur.
 
"Mama Yoga, jemput anak sekolah, di sana ada demo, sekolah sudah hancur. Saya kira anak sekolah yang demo, ternyata bukan dan sekolah ikut terbakar, saya pun bergegas di tengah kerusuhan untuk menyelamatkan anak-anak saya," tuturnya. 
 
Seusai menyelamatkan anak-anaknya, Annur menyaksikan rumah warga banyak terbakar. Dia segera menelepon suami, Ramlan Lewa, yang sedang berjualan di pasar.
 
"Dia suruh diam untuk tidak keluar rumah. Sementara rumah sudah dibakar orang tidak dikenal. Bahkan saya sempat tanya pendeta yang ada, dia juga tidak kenal itu pelaku, kayaknya buka orang sini," jelasnya.
 
Annur mengaku berkat pendeta, dia dan anak-anaknya bisa menyelamatkan diri. Dia lantas mencari informasi untuk keluar dari Wamena. Sepekan berada di Wamena usai kejadian, Annur dan keluargannya juga pengungsi yang lain bisa terbang ke Jayapura dan melanjutkan ke Makassar. 
 
Annur mengaku masih bingung. Semua hartanya menjadi abu terbakar. Kini anak-anaknya belum melanjutkan sekolah. 
 
"Tapi yang penting pemerintah bisa bantu. Saya mau anak saya empat orang ini bisa sekolah kembali. Tapi untuk pulang ke Papua nanti saja, saya takut kejadian yang sama," jelasnya.
 
Sekitar 100 pengungsi dari Wamena tiba di Makassar hari ini. Pemerintah Provinsi telah menyiapkan tiga pesawat Hercules dan kapal laut untuk mengangkut pengungsi asal Sulawesi Selatan di Wamena. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan