Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mencatat ada 118 kasus Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dalam periode Januari-Oktober 2019. Berdasarkan hasil screening HIV di Kota Tangerang, jumlah tersebut didominasi oleh lelaki seks dengan lelaki (LSL).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Indri Bevy, mengatakan, sebanyak 60 ODHA di antaranya pria yang melakukan hubungan seks sesama jenis.
"Untuk LSL persentasenya hampir lebih dari 50 persen dari total ODHA," ujarnya, Rabu, 11 Desember 2019.
Menurut Indri LSL adalah perilaku seks menyimpang yang kini sangat berisiko pada penyebaran HIV. "Dulu pemicunya jarum suntik. Tapi sekarang malah perilaku yang mereka lakukan," katanya.
Kendati prihatin, Indri mengaku pemerintah sulit mencegah praktik LSL. Ia hanya mengimbau agar pelaku menghentikan perilaku menyimpang sebab dapat mengganggu kehidupan sosial.
"Kalau kita bilang harus pakai kondom sebagai pencegahan, bukan berarti kita merestui. Tapi untuk mencegah agar tidak menular," jelasnya.
Selain LSL, Indri menjelaskan faktor penyebaran HIV juga terjadi pada pasangan suami-istri berisiko tinggi dengan jumlah 18 kasus. Kemudian, pelanggan pramuria 16 kasus, ibu rumah tangga 11 kasus, jarum suntik dua kasus, dan lain-lain 26 kasus. Sementara untuk usia ODHA berada pada rentang 25-49 tahun.
"Memang risiko HIV yang paling tinggi LSL. Untuk pengguna jarum suntik itu sudah menurun drastis, karena sekarang jarum suntik kan obatnya sudah sulit, mahal, banyak razia juga jadi sudah mulai ditinggalkan," katanya.
Tak hanya Dinas Kesehatan, Indri menambahkan instansi terkait yang tergabung dalam Komisi Penanggulangan AIDS harus gencar mengatasi persoalan ini.
"Ini tugas semua lintas sektoral. Tak hanya Dinas Kesehatan," jelasnya.
Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mencatat ada 118 kasus Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dalam periode Januari-Oktober 2019. Berdasarkan hasil
screening HIV di Kota Tangerang, jumlah tersebut didominasi oleh lelaki seks dengan lelaki (LSL).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Indri Bevy, mengatakan, sebanyak 60 ODHA di antaranya pria yang melakukan hubungan seks sesama jenis.
"Untuk LSL persentasenya hampir lebih dari 50 persen dari total ODHA," ujarnya, Rabu, 11 Desember 2019.
Menurut Indri LSL adalah perilaku seks menyimpang yang kini sangat berisiko pada penyebaran HIV. "Dulu pemicunya jarum suntik. Tapi sekarang malah perilaku yang mereka lakukan," katanya.
Kendati prihatin, Indri mengaku pemerintah sulit mencegah praktik LSL. Ia hanya mengimbau agar pelaku menghentikan perilaku menyimpang sebab dapat mengganggu kehidupan sosial.
"Kalau kita bilang harus pakai kondom sebagai pencegahan, bukan berarti kita merestui. Tapi untuk mencegah agar tidak menular," jelasnya.
Selain LSL, Indri menjelaskan faktor penyebaran HIV juga terjadi pada pasangan suami-istri berisiko tinggi dengan jumlah 18 kasus. Kemudian, pelanggan pramuria 16 kasus, ibu rumah tangga 11 kasus, jarum suntik dua kasus, dan lain-lain 26 kasus. Sementara untuk usia ODHA berada pada rentang 25-49 tahun.
"Memang risiko HIV yang paling tinggi LSL. Untuk pengguna jarum suntik itu sudah menurun drastis, karena sekarang jarum suntik kan obatnya sudah sulit, mahal, banyak razia juga jadi sudah mulai ditinggalkan," katanya.
Tak hanya Dinas Kesehatan, Indri menambahkan instansi terkait yang tergabung dalam Komisi Penanggulangan AIDS harus gencar mengatasi persoalan ini.
"Ini tugas semua lintas sektoral. Tak hanya Dinas Kesehatan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)