Jepara: Harga cabai rawit di pasar tradisional di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencapai Rp110.000 per kilogram. Tak hanya mahal, pasokan untuk pedagang pun dikurangi.
Seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Jepara Satu, Nur, mengatakan, stok cabai rawit di tengkulak ada. Namun, yang didistribusikan ke pedagang dikurangi hingga 50 persen dari biasanya.
“Kalau biasanya sehari dapat lima kilogram, sekarang jadi dua atau tiga kilogram. Barangnya ada, tapi ya itu dikurangi,” ujar Nur, Selasa, 9 Maret 2021.
Harga cabai rawit melonjak tinggi sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, harga cabai rawit hanya Rp60 ribu per kilogram. Tingginya harga cabai rawit saat ini memengaruhi daya beli masyarakat.
Baca juga: Rumdin Gubernur Jabar Dijadikan Tempat Vaksinasi Covid-19 Lansia
“Pembeli masih ada, tapi ya belinya jadi berkurang. Yang masih (membeli) pedagang-pedagang ayam geprek, karena sambalnya memakai cabai rawit tidak cabai yang biasa,” kata Nur.
Akibat mahal dan turunnya daya beli masyarakat, Nur terpaksa mengurangi jumlah cabai rawit yang dijual. Sebab, cabai rawit tidak tahan lama.
“Tidak berani (stok) banyak-banyak. Sekarang kelihatannya masih segar-segar, tapi besok sudah mulai membusuk,” ungkap dia.
Seorang pembeli, Fatmawati, mengaku membeli cabai rawit seperempat kilo dengan harga Rp27.500. Meski mahal, dia tetap membeli cabai rawit karena rasa cabai rawit paling pedas dari jenis cabai lainnya.
“Kalau memasak memang suka yang pedas-pedas. Meski pun mahal, ya terpaksa tetap dibeli,” ujar Fatmawati, di Pasar Tahunan.
Jepara: Harga cabai rawit di pasar tradisional di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencapai Rp110.000 per kilogram. Tak hanya mahal, pasokan untuk
pedagang pun dikurangi.
Seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Jepara Satu, Nur, mengatakan, stok cabai rawit di tengkulak ada. Namun, yang didistribusikan ke pedagang dikurangi hingga 50 persen dari biasanya.
“Kalau biasanya sehari dapat lima kilogram, sekarang jadi dua atau tiga kilogram. Barangnya ada, tapi ya itu dikurangi,” ujar Nur, Selasa, 9 Maret 2021.
Harga cabai rawit melonjak tinggi sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, harga cabai rawit hanya Rp60 ribu per kilogram. Tingginya harga cabai rawit saat ini memengaruhi daya beli masyarakat.
Baca juga:
Rumdin Gubernur Jabar Dijadikan Tempat Vaksinasi Covid-19 Lansia
“Pembeli masih ada, tapi ya belinya jadi berkurang. Yang masih (membeli) pedagang-pedagang ayam geprek, karena sambalnya memakai cabai rawit tidak cabai yang biasa,” kata Nur.
Akibat mahal dan turunnya daya beli masyarakat, Nur terpaksa mengurangi jumlah cabai rawit yang dijual. Sebab, cabai rawit tidak tahan lama.
“Tidak berani (stok) banyak-banyak. Sekarang kelihatannya masih segar-segar, tapi besok sudah mulai membusuk,” ungkap dia.
Seorang pembeli, Fatmawati, mengaku membeli cabai rawit seperempat kilo dengan harga Rp27.500. Meski mahal, dia tetap membeli cabai rawit karena rasa cabai rawit paling pedas dari jenis cabai lainnya.
“Kalau memasak memang suka yang pedas-pedas. Meski pun mahal, ya terpaksa tetap dibeli,” ujar Fatmawati, di Pasar Tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)