medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur Lampung, Bakhtiar Basri, belum mengetahui pemberitaan Mayang Prasetyo, warga Lampung yang menjadi korban mutilasi di Brisbane, Australia. Dia bahkan baru mengetahui kabar itu dari wartawan yang bertanya.
"Saya belum mengetahui peristiwa pembunuhan disertai mutilasi tersebut, apalagi yang dibunuh itu merupakan warga Lampung, kami akan mengeceknya," kata Basri seusai mengikuti peringatan HUT ke-69 TNI di Bandarlampung, Selasa (7/10/2014).
Bila benar Mayang merupakan warga Lampung, pihaknya akan menelusuri tempat tinggal korban. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti peristiwa pembunuhan di Australia tersebut.
"Sebenarnya saya belum baca koran terkait pembunuhan tersebut. Tapi kita akan coba menelusurinya kebenaran yang dibunuh itu warga Lampung atau bukan," katanya.
Dalam paspor, Mayang bernama asli Febri Andriansyah. Dia berkelamin laki-laki. Pria yang diduga transgender itu lahir di Tanjung Karang, 13 Februari 1987. Dia merupakan anak dari pasangan Nuryanto dan Nining Sukarni.
Paspor Mayang dikeluarkan Kantor Imigrasi Denpasar, Bali. Paspor bernomor W383811 itu dikeluarkan pada 7 Januari 2011 dan berlaku hingga 7 Januari 2016.
Mayang Prasetyo menjadi korban mutilasi di sebuah apartemen di Brisbane, Australia pada Sabtu (4/10) malam yang diduga dilakukan oleh kekasihnya bernama Markus Peter Volke.
Penemuan jenazah Mayang bermula saat tetangga melapor ke polisi, Sabtu (4/10/2014) waktu setempat. Tetangga mengaku mencium bau tak sedap dari apartemen yang ditempati Mayang bersama suaminya Marcus Peter Volke (28).
Polisi melacak bau tak sedap itu. Kemudian polisi menemukan potongan tubuh Mayang di sebuah panci di atas kompor. Sementara kekasihnya bunuh diri ketika mendengar polisi mengetuk pintu apartemennya.
KJRI sedang berkoordinasi dengan Polisi Brisbane yang sedang melakukan investigasi, namun hasilnya belum final. KJRI Sydney juga sedang berkoordinasi dengan KJRI Melbourne tentang detail informasi mengenai pembuhnuhan Mayang Prasetyo.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur Lampung, Bakhtiar Basri, belum mengetahui pemberitaan Mayang Prasetyo, warga Lampung yang menjadi korban mutilasi di Brisbane, Australia. Dia bahkan baru mengetahui kabar itu dari wartawan yang bertanya.
"Saya belum mengetahui peristiwa pembunuhan disertai mutilasi tersebut, apalagi yang dibunuh itu merupakan warga Lampung, kami akan mengeceknya," kata Basri seusai mengikuti peringatan HUT ke-69 TNI di Bandarlampung, Selasa (7/10/2014).
Bila benar Mayang merupakan warga Lampung, pihaknya akan menelusuri tempat tinggal korban. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti peristiwa pembunuhan di Australia tersebut.
"Sebenarnya saya belum baca koran terkait pembunuhan tersebut. Tapi kita akan coba menelusurinya kebenaran yang dibunuh itu warga Lampung atau bukan," katanya.
Dalam paspor, Mayang bernama asli Febri Andriansyah. Dia berkelamin laki-laki. Pria yang diduga transgender itu lahir di Tanjung Karang, 13 Februari 1987. Dia merupakan anak dari pasangan Nuryanto dan Nining Sukarni.
Paspor Mayang dikeluarkan Kantor Imigrasi Denpasar, Bali. Paspor bernomor W383811 itu dikeluarkan pada 7 Januari 2011 dan berlaku hingga 7 Januari 2016.
Mayang Prasetyo menjadi korban mutilasi di sebuah apartemen di Brisbane, Australia pada Sabtu (4/10) malam yang diduga dilakukan oleh kekasihnya bernama Markus Peter Volke.
Penemuan jenazah Mayang bermula saat tetangga melapor ke polisi, Sabtu (4/10/2014) waktu setempat. Tetangga mengaku mencium bau tak sedap dari apartemen yang ditempati Mayang bersama suaminya Marcus Peter Volke (28).
Polisi melacak bau tak sedap itu. Kemudian polisi menemukan potongan tubuh Mayang di sebuah panci di atas kompor. Sementara kekasihnya bunuh diri ketika mendengar polisi mengetuk pintu apartemennya.
KJRI sedang berkoordinasi dengan Polisi Brisbane yang sedang melakukan investigasi, namun hasilnya belum final. KJRI Sydney juga sedang berkoordinasi dengan KJRI Melbourne tentang detail informasi mengenai pembuhnuhan Mayang Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)