medcom.id, Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendapatkan kucuran dana USD10 Juta dari Bank Dunia. Dana itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan internal.
Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo, mengatakan akan bekerja sama dengan beberapa sekolah bisnis untuk peningkatan SDM ini.
"Harapannya, pegawai kita memiliki visi bagus dan lebih kencang membantu desa menyukseskan program unggulan. Ini fokusnya pada pengembangan SDM," kata Eko, dalam keterangan tertulis, Kamis 13 April 2017.
Selain dana, Bank Dunia juga memberikan bantuan auditor untuk ikut memeriksa kinerja program Kemendes PDTT. "Ini sesuai kebijakan dan arahan Presiden Joko Widodo. Karena budget kita kurang, maka kita dibiayai oleh Bank Dunia," ungkapnya.
Pinjaman Bank Dunia, kata Eko, akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pendamping desa.
"Selama ini kita banyak difasilitasi oleh bank dunia. Bantuan bank dunia itu lebih banyak kita manfaatkan untuk pelatihan dan pendampingan," ujar Eko.
Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, mengatakan jika ada sisa dari pinjaman, maka akan dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas SDM.
"Pendampingan-pendampingan akan kita alokasikan dari situ," imbuhnya.
Diharapkan, kata dia, melalui program pendampingan, kementerian semakin mudah menentukan dan mengelola potensi dan keunggulan desa.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendapatkan kucuran dana USD10 Juta dari Bank Dunia. Dana itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan internal.
Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo, mengatakan akan bekerja sama dengan beberapa sekolah bisnis untuk peningkatan SDM ini.
"Harapannya, pegawai kita memiliki visi bagus dan lebih kencang membantu desa menyukseskan program unggulan. Ini fokusnya pada pengembangan SDM," kata Eko, dalam keterangan tertulis, Kamis 13 April 2017.
Selain dana, Bank Dunia juga memberikan bantuan auditor untuk ikut memeriksa kinerja program Kemendes PDTT. "Ini sesuai kebijakan dan arahan Presiden Joko Widodo. Karena budget kita kurang, maka kita dibiayai oleh Bank Dunia," ungkapnya.
Pinjaman Bank Dunia, kata Eko, akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pendamping desa.
"Selama ini kita banyak difasilitasi oleh bank dunia. Bantuan bank dunia itu lebih banyak kita manfaatkan untuk pelatihan dan pendampingan," ujar Eko.
Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, mengatakan jika ada sisa dari pinjaman, maka akan dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas SDM.
"Pendampingan-pendampingan akan kita alokasikan dari situ," imbuhnya.
Diharapkan, kata dia, melalui program pendampingan, kementerian semakin mudah menentukan dan mengelola potensi dan keunggulan desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)