Kendari: Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) boleh disebut sebagai salah satu provinsi yang cukup maju di Tanah Air, terutama dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Mazi serta Wakil Gubernur Lukman Abunawas. Sulawesi Tenggara berkembang cukup pesat karena diisi pembangunan infrastruktur bertaraf internasional.
Salah satunya, membangun perpustakaan bertaraf internasional, Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara. Perpustakaan ini diresmikan Gubernur Sulteng Ali Mazi yang sudah memasuki masa akhir jabatan.
Ali Mazi mengungkapkan alasan di balik pembangunan perpustakaan ini. Ia mengaku ingin membangun budaya membaca dan keilmuan untuk masyarakat di Sulawesi Tenggara. Hal ini juga sekaligus untuk mempersiapkan serta menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
"Alhamdulillah, perpustakaan bertaraf internasional hari ini sangat luar biasa karena masyarakat begitu tinggi antusias. Artinya apa? Pembangunan perpustakaan bertaraf internasional didukung oleh masyarakat," ujar Ali.
"Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan gedung perpustakaan bertaraf internasional, minat baca masyarakat Sulawesi Tenggara, anak-anak saya semua di Sulawesi Tenggara ini semakin meningkat dan mereka peduli. Bahkan mereka kalau tidak membaca merasa ada yang kurang satu hari," ucapnya menambahkan.
Gedung Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap. Tak tanggung-tanggung, sekitar 15 juta buku diklaim disediakan di perpustakaan tersebut.
Pemprov Sultra tidak bekerja sendirian dalam membangun perpustakaan ini. Mereka mengajak sejumlah pihak untuk berkolaborasi. Salah satunya, Amerika Serikat untuk penyediaan galeri dan buku-buku di perpustakaan.
Pemprov Sultra juga mendapat dukungan dari Bursa Efek Indonesia dalam pembangunan perpustakaan tersebut. Nantinya, terdapat galeri investasi yang disediakan BEI di perpustakaan. Tujuannya untuk memberikan dan menambah ilmu kepada masyarakat mengenai investasi.
Bukan hanya sekadar menjadi tempat membaca, Gedung Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara juga dijadikan sebagai salah satu wisata edukasi bagi masyarakat sekitar.
Dan rupanya, perpustakaan bukan satu-satunya proyek besar yang direalisasikan Pemprov Sultra pada masa pemerintahan Gubernur Ali Mazi. Mereka juga membangun Jalan Tol Kendari-Toronipa.
Ini merupakan salah satu langkah besar yang diusung Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan Ali Mazi. Menariknya, tol ini disediakan untuk masyarakat secara gratis.
Meski kini telah meletakkan jabatan, Ali Mazi lega Pemprov Sultra bisa menyelesaikan pembangunan tol. Sebab, kehadiran tol tersebut diharapkan bisa membantu dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Saya sudah niatkan bahwa jalan tol ini tanpa bayar. Kenapa? Karena kondisi masyarakat kalau kita pungut bayar, mereka tidak akan mampu. Sehingga kita coba dengan tanpa bayar, peraturan ekonomi baru akan muncul," ujar Ali Mazi.
Selain itu, tol ini juga bisa membuka sekaligus memudahkan akses pariwisata di Sultra untuk masyarakat. Bahkan, untuk menghubungkan destinasi wisata yang berada di luar pulau seperti Pulau Bokori dan Labengki.
"Oleh karena itu, saya fokus ada tiga proyek strategis yang harus saya kerjakan. Yang pertama adalah mengerjakan Jalan Poros Toronipa-Kendari ini untuk kawasan pariwisata dan menjadi hub," katanya.
Kemudian, terobosan lain yang dibuat Pemprov Sultra adalah membangun rumah sakit bertaraf internasional, Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak, Oputa Yi Koo. Rumah sakit ini dibangun untuk mewujudkan program Sultra Sehat.
"Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mendekati 100 persen. Pembangunannya mulai dari awak hingga hari ini bangunan struktur 17 lantai sudah selesai. Tinggal mungkin mengisi peralatan. Itu pun bagian-bagian yang terpenting kita sudah selesaikan," jelas Ali Mazi.
"Mungkin sudah bisa dilaksanakan untuk operasi jantung. Karena ini juga satu syukur bahwa rumah sakit jantung pembuluh darah dan otak Oputa Yi Koo ini pengampunya adalah Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit PON yang ada di Jakarta," tuturnya.
Dengan keberadaan RS Oputa Yi Koo, Ali Mazi berharap bisa membantu masyarakat mempermudah jangkauan terhadap faskes, khususnya bagi pasien yang memerlukan perawatan penyakit jantung dan otak.
"Ini satu kesyukuran di Sulawesi Tenggara kita sudah bisa pertontonkan kepada masyarakat bahwa bangunan sudah selesai dan sudah mulai beroperasi. Tujuannya saya selaku (mantan) gubernur karena selama ini penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia," ucap Ali Mazi.
Adapun hal yang mendorong Ali Mazi membangun rumah sakit jantung dan otak ialah antrean panjang pasien, bahkan hingga berbulan-bulan sebelumnya.
"Saya melihat berapa banyaknya pasien-pasien yang tidak sempat ditangani, bahkan antre sampai berbulan-bulan, sehingga pada saat saya berkampanye untuk memenangkan gubernur pada saat itu, saya bermimpi bahwa salah satu cara untuk mengatasi penyakit ini adalah kita membangun rumah sakit yang bertaraf internasional. Di samping itu untuk melakukan efisiensi bagi masyarakat, khususnya masyarakat kawasan Timur Indonesia. Dan lebih khusus lagi masyarakat Sulawesi Tenggara," lanjutnya.
Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, di antaranya Instalasi Gawat Darurat, rawat inap, rawat jalan, apotek, CT scan, hingga x-ray. Selain itu, terdapat berbagai polis seperti poli jantung anak, poli jantung dewasa, poli bedah, dan tersedia cath lab atau layanan katerisasi jantung.
Untuk operasi, dilengkapi dengan teknologi microscopic surgery di mana microscopic surgery ini adalah teknologi yang sangat jarang ditemukan dan dilakukan di Indonesia. Ini juga menjadi sebuah terobosan dan capaian yang luar biasa.
Peresmian ketiga infrastruktur besar ini sekaligus mengakhiri masa jabatan pasangan Gubernur Ali Mazi serta Wakil Gubernur Lukman Abunawas (dikenal dengan singkatan AMAN) di Sulawesi Tenggara untuk periode (2018-2023). Masa jabatan resmi berakhir pada 5 September 2023. Nantinya, ketiga infrastruktur tersebut akan diwariskan kepada kepemimpinan berikutnya di Pemprov Sultra.
Kendari: Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) boleh disebut sebagai salah satu provinsi yang cukup maju di Tanah Air, terutama dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Mazi serta Wakil Gubernur Lukman Abunawas. Sulawesi Tenggara berkembang cukup pesat karena diisi pembangunan infrastruktur bertaraf internasional.
Salah satunya, membangun perpustakaan bertaraf internasional, Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara. Perpustakaan ini diresmikan Gubernur Sulteng Ali Mazi yang sudah memasuki masa akhir jabatan.
Ali Mazi mengungkapkan alasan di balik pembangunan perpustakaan ini. Ia mengaku ingin membangun budaya membaca dan keilmuan untuk masyarakat di Sulawesi Tenggara. Hal ini juga sekaligus untuk mempersiapkan serta menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
"Alhamdulillah, perpustakaan bertaraf internasional hari ini sangat luar biasa karena masyarakat begitu tinggi antusias. Artinya apa? Pembangunan perpustakaan bertaraf internasional didukung oleh masyarakat," ujar Ali.
"Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan gedung perpustakaan bertaraf internasional, minat baca masyarakat Sulawesi Tenggara, anak-anak saya semua di Sulawesi Tenggara ini semakin meningkat dan mereka peduli. Bahkan mereka kalau tidak membaca merasa ada yang kurang satu hari," ucapnya menambahkan.
Gedung Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap. Tak tanggung-tanggung, sekitar 15 juta buku diklaim disediakan di perpustakaan tersebut.
Pemprov Sultra tidak bekerja sendirian dalam membangun perpustakaan ini. Mereka mengajak sejumlah pihak untuk berkolaborasi. Salah satunya, Amerika Serikat untuk penyediaan galeri dan buku-buku di perpustakaan.
Pemprov Sultra juga mendapat dukungan dari Bursa Efek Indonesia dalam pembangunan perpustakaan tersebut. Nantinya, terdapat galeri investasi yang disediakan BEI di perpustakaan. Tujuannya untuk memberikan dan menambah ilmu kepada masyarakat mengenai investasi.
Bukan hanya sekadar menjadi tempat membaca, Gedung Perpustakaan Modern Regional Sulawesi Tenggara juga dijadikan sebagai salah satu wisata edukasi bagi masyarakat sekitar.
Dan rupanya, perpustakaan bukan satu-satunya proyek besar yang direalisasikan Pemprov Sultra pada masa pemerintahan Gubernur Ali Mazi. Mereka juga membangun Jalan Tol Kendari-Toronipa.
Ini merupakan salah satu langkah besar yang diusung Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan Ali Mazi. Menariknya, tol ini disediakan untuk masyarakat secara gratis.
Meski kini telah meletakkan jabatan, Ali Mazi lega Pemprov Sultra bisa menyelesaikan pembangunan tol. Sebab, kehadiran tol tersebut diharapkan bisa membantu dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Saya sudah niatkan bahwa jalan tol ini tanpa bayar. Kenapa? Karena kondisi masyarakat kalau kita pungut bayar, mereka tidak akan mampu. Sehingga kita coba dengan tanpa bayar, peraturan ekonomi baru akan muncul," ujar Ali Mazi.
Selain itu, tol ini juga bisa membuka sekaligus memudahkan akses pariwisata di Sultra untuk masyarakat. Bahkan, untuk menghubungkan destinasi wisata yang berada di luar pulau seperti Pulau Bokori dan Labengki.
"Oleh karena itu, saya fokus ada tiga proyek strategis yang harus saya kerjakan. Yang pertama adalah mengerjakan Jalan Poros Toronipa-Kendari ini untuk kawasan pariwisata dan menjadi hub," katanya.
Kemudian, terobosan lain yang dibuat Pemprov Sultra adalah membangun rumah sakit bertaraf internasional, Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak, Oputa Yi Koo. Rumah sakit ini dibangun untuk mewujudkan program Sultra Sehat.
"Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mendekati 100 persen. Pembangunannya mulai dari awak hingga hari ini bangunan struktur 17 lantai sudah selesai. Tinggal mungkin mengisi peralatan. Itu pun bagian-bagian yang terpenting kita sudah selesaikan," jelas Ali Mazi.
"Mungkin sudah bisa dilaksanakan untuk operasi jantung. Karena ini juga satu syukur bahwa rumah sakit jantung pembuluh darah dan otak Oputa Yi Koo ini pengampunya adalah Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit PON yang ada di Jakarta," tuturnya.
Dengan keberadaan RS Oputa Yi Koo, Ali Mazi berharap bisa membantu masyarakat mempermudah jangkauan terhadap faskes, khususnya bagi pasien yang memerlukan perawatan penyakit jantung dan otak.
"Ini satu kesyukuran di Sulawesi Tenggara kita sudah bisa pertontonkan kepada masyarakat bahwa bangunan sudah selesai dan sudah mulai beroperasi. Tujuannya saya selaku (mantan) gubernur karena selama ini penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia," ucap Ali Mazi.
Adapun hal yang mendorong Ali Mazi membangun rumah sakit jantung dan otak ialah antrean panjang pasien, bahkan hingga berbulan-bulan sebelumnya.
"Saya melihat berapa banyaknya pasien-pasien yang tidak sempat ditangani, bahkan antre sampai berbulan-bulan, sehingga pada saat saya berkampanye untuk memenangkan gubernur pada saat itu, saya bermimpi bahwa salah satu cara untuk mengatasi penyakit ini adalah kita membangun rumah sakit yang bertaraf internasional. Di samping itu untuk melakukan efisiensi bagi masyarakat, khususnya masyarakat kawasan Timur Indonesia. Dan lebih khusus lagi masyarakat Sulawesi Tenggara," lanjutnya.
Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, di antaranya Instalasi Gawat Darurat, rawat inap, rawat jalan, apotek, CT scan, hingga x-ray. Selain itu, terdapat berbagai polis seperti poli jantung anak, poli jantung dewasa, poli bedah, dan tersedia cath lab atau layanan katerisasi jantung.
Untuk operasi, dilengkapi dengan teknologi microscopic surgery di mana microscopic surgery ini adalah teknologi yang sangat jarang ditemukan dan dilakukan di Indonesia. Ini juga menjadi sebuah terobosan dan capaian yang luar biasa.
Peresmian ketiga infrastruktur besar ini sekaligus mengakhiri masa jabatan pasangan Gubernur Ali Mazi serta Wakil Gubernur Lukman Abunawas (dikenal dengan singkatan AMAN) di Sulawesi Tenggara untuk periode (2018-2023). Masa jabatan resmi berakhir pada 5 September 2023. Nantinya, ketiga infrastruktur tersebut akan diwariskan kepada kepemimpinan berikutnya di Pemprov Sultra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)