Jakarta: Menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 berbagai cara dilakukan untuk menarik simpati dan suara publik. Tak jarang, segelintir pihak menggunakan cara-cara kampanye negatif seperti menakut-nakuti masyarakat dengan isu pembungkaman suara oleh pemerintah.
"Politik menakut-nakuti dan suudzon sedang dijalankan oleh para politisi yang kurang matang, kurang bahan dan kurang pintar. Sama sekali tidak punya kemampuan untuk membuat gagasan tapi memaksa harus tampil, akhirnya yang disebar ke publik hal-hal seperti itu," kata Wakil ketua Umum partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Terbaru, isu mengenai pembungkaman suara di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tentu isu ini tak berdasar dengan kenyataan di lapangan. Hak kebebasan berpendapat dan bersuara dijamin dan dilindungi undang-undang.
"Tentu apa yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang ada. Kenyataan saat ini, kebebasan berbicara begitu terbuka, bahkan fitnah dan makian begitu banyak merebak," kata Teddy.
Teddy menyangsikan pembungkaman suara di era Presiden Joko Widodo sedang terjadi. Padahal, tak jarang Presiden sendiri menjadi sasaran fitnah dan kritikan setiap harinya.
"Dan tidak satupun yang diperkarakan oleh presiden. Lalu bagaimana bisa dibilang rakyat takut untuk bicara di rezim ini?," ujar Teddy.
Jakarta: Menjelang Pemilu dan
Pilpres 2024 berbagai cara dilakukan untuk menarik simpati dan suara publik. Tak jarang, segelintir pihak menggunakan cara-cara
kampanye negatif seperti menakut-nakuti masyarakat dengan isu pembungkaman suara oleh pemerintah.
"Politik menakut-nakuti dan suudzon sedang dijalankan oleh para politisi yang kurang matang, kurang bahan dan kurang pintar. Sama sekali tidak punya kemampuan untuk membuat gagasan tapi memaksa harus tampil, akhirnya yang disebar ke publik hal-hal seperti itu," kata Wakil ketua Umum partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Terbaru, isu mengenai pembungkaman suara di era pemerintahan
Presiden Joko Widodo. Tentu isu ini tak berdasar dengan kenyataan di lapangan. Hak kebebasan berpendapat dan bersuara dijamin dan dilindungi undang-undang.
"Tentu apa yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang ada. Kenyataan saat ini, kebebasan berbicara begitu terbuka, bahkan fitnah dan makian begitu banyak merebak," kata Teddy.
Teddy menyangsikan pembungkaman suara di era Presiden Joko Widodo sedang terjadi. Padahal, tak jarang Presiden sendiri menjadi sasaran fitnah dan kritikan setiap harinya.
"Dan tidak satupun yang diperkarakan oleh presiden. Lalu bagaimana bisa dibilang rakyat takut untuk bicara di rezim ini?," ujar Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)