Aksi 1.000 lilin aliansi suporter sepak bola nasional atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Istimewa
Aksi 1.000 lilin aliansi suporter sepak bola nasional atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Istimewa

Aliansi Suporter Sepak Bola Gelar Aksi 1.000 Lilin Atas Batalnya Piala Dunia U-20

Whisnu Mardiansyah • 04 April 2023 22:14
Jakarta: Gerakan Sepak Bola untuk Rakyat (GSR) menggelar aksi '1000 Lilin dan Doa Bersama untuk Sepak Bola Indonesia. Koordinator Nasional GSR Ferri Bastian mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan harapan publik terhadap perbaikan sepak bola Indonesia di masa depan.
 
Acara dihadiri ribuan suporter dari perwakilan klub di Tanah Air. Sebanyak pengamat sepak bola turut serta dalam aksi ini yakni Richard Achmad (Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia), Amsori Bahruddin Syah (Ketum Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia), dan Sigit Nugroho (Pengamat Olahraga Nasional).
 
"Kita melakukan diskusi dan aksi 1.000 lilin serta doa bersama untuk menjaring aspirasi para suporter yang kecewa karena Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kita sama-sama menundukkan kepala untuk kembali tegak menatap masa depan," kata Ferri di Gedung Joang 45, Selasa sore, 4 April 2023.
 
Baca: Disebut Pupuskan Impian Timnas U-20, Ganjar: Saya Tidak Menghancurkan Mimpi Mereka!

Menurut Ferri, ribuan lilin dinyalakan sebagai bentuk harapan dari para suporter agar sepak bola Indonesia kembali bangkit. Aksi ini dilakukan sekaligus dukungan agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA.

"Lilin ini juga mengiringi langkah Pak Erick yang kita tau saat ini beliau lagi berjuang melobi FIFA agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat," tambahnya
 
Di kesempatan yang sama, Pengamat Sepak Bola Nasional, Sigit Nugroho, mengutarakan rasa kesedihannya seusai mendengar Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang.
 
“Soal perasaan saya pikir sama seluruh Indonesia, kecuali para tokoh politik yang merasa sukses menggagalkan. Kalau saya jujur sedih karena saya juga tahu persiapan cukup lama terutama pemain ya,” ujar Sigit.
 
Begitu juga dirasakan oleh Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia, Richard Achmad yang mengaku batalnya Piala Dunia U-20 menjadi tragedi yang menyedihkan dalam sejarah sepak bola Indonesia. 
 
“Sama lah, bahwa sedih dan kecewa. Yang awalnya kita bangga dan karena kita akan menjadi bagian sejarah panjang Indonesia soal sepak bola,” ucap Richard.
 
Sementara itu, dari kalangan akademisi, gagalnya Piala Dunia U-20 menjadi duka bukan hanya bagi timnas, tetapi dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. 
 
“Tetap sama lah perasaan. Apapun ceritanya, timnas kan jadi simbol, simbol sebuah negara. Ketika timnas kita gak bisa hadir di Piala Dunia tentunya ini menjadi duka bagi Ibu Pertiwi, duka kita semua, duka seluruh masyarakat Indonesia,” kata Amsori.
 
Ketiganya mengajak insan sepak bola membuka lembaran baru dan tetap optimistis agar sepak bola Indonesia berjalan lebih baik lagi ke depannya.
 
“Ketika Piala Dunia U-20 batal terpukul. Tapi bagaimana kita memitigasi rasa kecewa menjadi sebuah energi yang baru, energi yang bisa buat sepak bola jadi lebih baik,” kata Sigit.
 
Puncak dari aksi ini adalah penyalaan 1.000 lilin yang dinyalakan oleh Ultras Garuda, La Grande Indonesia, dan perwakilan suporter Jabodetabek.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan