Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Istimewa
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Istimewa

Kepala BP2MI Tegaskan Perlindungan dan Keselamatan Pekerja Migran Indonesia

Al Abrar • 08 Mei 2023 19:56
Jakarta: Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan sebanyak 300 Pekerja Migran Indonesia atau PMI ke Korea Selatan (Korsel) dalam program G To G, Senin, 8 Mei 2023. 
 
Dalam kesempatan itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengajak semua pihak untuk menghormati dan melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sebab, PMI merupakan pahlawan devisa bagi negara.
 
"Hari ini kita berangkatkan 300 anak bangsa ke Korea Selatan, mereka ini adalah pahlawan-pahlawan yang menyumbangkan devisa ratusan terliun kepada negara, sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi mereka," kata Benny di Jakarta.

Benny menegaskan, geram dengan pihak-pihak yang memanfaatkan PMI dengan cara culas. Seperti salah satu contoh, adanya oknum yang meminta biaya administrasi pemberangkatan kepada PMI.
 
Baca: BP2MI Tegaskan Komitmen Melindungi Pekerja Migran dari Penyalur Ilegal
 
Padahal, kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hati Nurani (Hanura) itu, biaya pemberangkatan PMI semuanya ditanggung oleh negara alias gratis sampai tiba di negara penempatan bekerja.
 
"Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terima kasih dan lainnya," ujarnya.
 
"Kemudian jika PMI ingin pulang ke Indonesia dan tiba di bandara Soekarno-Hatta yang memiliki otoritas di sana, kemudian mereka digiring kepada loket penukaran dolar. PMI harus menukar kan dolar di loket itu. Tapi satu dolar Rp13.000 tapi hanya diberikan Rp10.000, tiga ribu ini dikumpulkan menjadi rampokan bersama oleh oknum jahiliah," ucap Benny.
 
Tak hanya itu, tambah Benny, masih banyak perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap PMI. Seperti tiket bus yang akan ditumpangi PMI ketika ingin pulang ke kampung halaman dengan harga yang sangat mahal.
 
"Kemudian mereka juga berbisnis roda empat, menyiapkan bus agar PMI yang tiba di tanah air pulang ke kampung halaman dari bandara, ada yang di Malang, ke Lampung, Semarang, kemudahan ke Jawa Timur, Barat, Bandung, mereka harus naik kendaraan itu, tidak punya hak memilih dengan biaya dan ongkos yang sangat tinggi, kalau mereka melawan mereka diturunkan, ini kan tindakan yang kejam," ujarnya.
 
Karena itu, dia menyarankan kepada para PMI untuk merekam melalui smartphone dan memviralkan melalui sosial media. Benny mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan bentuk perlawanan kepada oknum-oknum negara yang memainkan anak bangsa. 
 
"Jika mendapat perlakuan, pemerasan dan penipuan dari oknum penjahat negara ini, saya minta semua PMI memvideokan oknum itu dan disebar ke sosmed agar tindakan mereka viral," ucapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan