Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berharap tak ada lagi tindakan terorisme. Hal tersebut berdampak luas, baik terhadap keluarga korban dan pihak lain.
Ganjar mengingatkan seluruh masyarakat saling menjaga kerukungan, termasuk melakukan moderasi di banyak hal. "Sehingga kita bisa rukun dan tidak sangar. Apalagi sampai menyakiti orang lain," ujar Ganjar seperti dikutip dari Antara, Kamis, 10 Februari 2022.
Hal itu disampaikan Ganjar saat mendampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan kompensasi terhadap korban terorisme di Jateng. Ganjar berharap bantuan tersebut meringankan beban korban.
"LPSK satu tahap lebih maju lagi, punya perhatian lebih kepada korban. Mudah-mudahan manfaat,” ucap Ganjar.
Baca: Densus 88 Temukan Buku Keagamaan dan Belati di Rumah Terduga Teroris Bantul
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo menyerahkan bantuan kepada 22 korban dan ahli waris korban terorisme yang berdomisili di Jateng. Mereka menjadi korban dalam terorisme di Gereja Bethel Injil Sepuh Solo, penembakan anggota Polri di Poso, teror Bom Bali II, JW Mariot, dan Kedubes Australia.
Hasto mengatakan 22 korban dan keluarga korban itu bagian dari 357 korban terorisme masa lalu (KTML) yang teridentifikasi LPSK dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Mereka terverifikasi dan memenuhi syarat untuk menerima kompensasi.
Penyerahan kompensasi sesuai UU Nomor 5 Tahun 2018 dan PP Nomor 35 Tahun 2020. Aturan tersebut mewajibkan negara memberi kompensasi terhadap korban terorisme.
“Salah satu hal istimewa dari undang-undang ini adalah munculnya terobosan hukum, yang membuka kesempatan bagi korban terorisme masa lalu, untuk mendapatkan kompensasi tanpa melalui jalur pengadilan,” jelas Hasto.
Salah satu korban, Bripka Siswandi Yulianto, mengaku sudah memaafkan pelaku teror yang menembakinya hingga kritis di Desa Kalora, Poso. Siswandi bakal menggunakan uang kompensasi seperlunya.
“Insyaallah saya gunakan seperlunya. Selama saya berobat itu utang. Itu untuk bayar utang, buat transport. Masih banyak utang juga,” kata dia.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo berharap tak ada lagi tindakan terorisme. Hal tersebut berdampak luas, baik terhadap keluarga korban dan pihak lain.
Ganjar mengingatkan seluruh masyarakat saling menjaga kerukungan, termasuk melakukan moderasi di banyak hal. "Sehingga kita bisa rukun dan tidak sangar. Apalagi sampai menyakiti orang lain," ujar Ganjar seperti dikutip dari
Antara, Kamis, 10 Februari 2022.
Hal itu disampaikan Ganjar saat mendampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan kompensasi terhadap korban
terorisme di Jateng. Ganjar berharap bantuan tersebut meringankan beban korban.
"
LPSK satu tahap lebih maju lagi, punya perhatian lebih kepada korban. Mudah-mudahan manfaat,” ucap Ganjar.
Baca:
Densus 88 Temukan Buku Keagamaan dan Belati di Rumah Terduga Teroris Bantul
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo menyerahkan bantuan kepada 22 korban dan ahli waris korban terorisme yang berdomisili di Jateng. Mereka menjadi korban dalam terorisme di Gereja Bethel Injil Sepuh Solo, penembakan anggota Polri di Poso, teror Bom Bali II, JW Mariot, dan Kedubes Australia.
Hasto mengatakan 22 korban dan keluarga korban itu bagian dari 357 korban terorisme masa lalu (KTML) yang teridentifikasi LPSK dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Mereka terverifikasi dan memenuhi syarat untuk menerima kompensasi.
Penyerahan kompensasi sesuai UU Nomor 5 Tahun 2018 dan PP Nomor 35 Tahun 2020. Aturan tersebut mewajibkan negara memberi kompensasi terhadap korban terorisme.
“Salah satu hal istimewa dari undang-undang ini adalah munculnya terobosan hukum, yang membuka kesempatan bagi korban terorisme masa lalu, untuk mendapatkan kompensasi tanpa melalui jalur pengadilan,” jelas Hasto.
Salah satu korban, Bripka Siswandi Yulianto, mengaku sudah memaafkan pelaku teror yang menembakinya hingga kritis di Desa Kalora, Poso. Siswandi bakal menggunakan uang kompensasi seperlunya.
“Insyaallah saya gunakan seperlunya. Selama saya berobat itu utang. Itu untuk bayar utang, buat transport. Masih banyak utang juga,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)