Gunungkidul: Sebuah video yang diunggah akun TikTok @Moditabok viral pada Rabu, 1 Juni 2022. Pada video itu menunjukkan seorang perempuan bermasker tengah memasang kateter urine pasien laki-laki.
"Ketika aku harus masang kateter urine/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep seumuran lagi. Tapi tetap harus professional ygy," demikian keterangan di dalam video tersebut.
Tak lama, video itu viral dan disukai lebih dari 2 ribu akun serta dibanjiri komentar hingga mencapai 4 ribu lebih tanggapan.
Selain di media sosial tiktok, video tersebut juga viral di media sosial Twitter dan instagram. Di Twitter, tangkapan gambar video dibagikan akun @AREAJULID. Sedangkan tangkapan gambar dan video yang dibagikan akun Instagram @lambe_turah disukai lebih dari 180 ribu akun dan mendapat 14 ribu komentar.
Menanggapi unggahan tersebut, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati, membenarkan latar peristiwa berasal dari institusi yang dia pimpin. Ia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan dari konten media sosial yang viral itu.
Baca juga: Tanggapan Bobby Nasution Soal Video Viral Pria Ancam Patahkan Lehernya
Heru mengonfirmasi perempuan di dalam video merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta yang sedang melakukan praktikum.
"Kejadian ini sudah kami tindaklanjuti," kata Heru, dikonfirmasi, Kamis, 2 Mei 2022.
Ia menyatakan pihak kampus tempat perempuan itu menimba ilmu juga telah meminta maaf ke pihak rumah sakit. Mahasiswi tersebut juga sudah ditarik dari kegiatan praktikum.
Setelah ditelusuri, perempuan itu merupakan mahasiswi Universitas Aisyiyyah Yogyakarta.
Otoritas kampus menyatakan permintaan maaf kepada pihak rumah sakit yang digunakan praktik, yakni RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidul atas konten media sosial mahasiswanya.
Dijelaskan, mahasiswa sebelum terjun praktik sudah diberikan bekal kompetensi keahlian dan etik, termasuk menjaga privasi pasien.
"Pada prinsipnya, Prodi sudah melakukan beberapa langkah antara lain memperingatkan/menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. Kedua, menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya," demikian kutipan pejelasan Universitas Aisyiyyah Yogyakarta.
Gunungkidul: Sebuah video yang diunggah akun TikTok @Moditabok viral pada Rabu, 1 Juni 2022. Pada video itu menunjukkan seorang perempuan bermasker tengah memasang kateter
urine pasien laki-laki.
"Ketika aku harus masang kateter urine/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep seumuran lagi. Tapi tetap harus professional ygy," demikian keterangan di dalam video tersebut.
Tak lama, video itu viral dan disukai lebih dari 2 ribu akun serta dibanjiri komentar hingga mencapai 4 ribu lebih tanggapan.
Selain di media sosial tiktok, video tersebut juga viral di media sosial Twitter dan instagram. Di Twitter, tangkapan gambar video dibagikan akun @AREAJULID. Sedangkan tangkapan gambar dan video yang dibagikan akun Instagram @lambe_turah disukai lebih dari 180 ribu akun dan mendapat 14 ribu komentar.
Menanggapi unggahan tersebut, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati, membenarkan latar peristiwa berasal dari institusi yang dia pimpin. Ia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan dari konten media sosial yang viral itu.
Baca juga:
Tanggapan Bobby Nasution Soal Video Viral Pria Ancam Patahkan Lehernya
Heru mengonfirmasi perempuan di dalam video merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta yang sedang melakukan praktikum.
"Kejadian ini sudah kami tindaklanjuti," kata Heru, dikonfirmasi, Kamis, 2 Mei 2022.
Ia menyatakan pihak kampus tempat perempuan itu menimba ilmu juga telah meminta maaf ke pihak rumah sakit. Mahasiswi tersebut juga sudah ditarik dari kegiatan praktikum.
Setelah ditelusuri, perempuan itu merupakan mahasiswi Universitas Aisyiyyah Yogyakarta.
Otoritas kampus menyatakan permintaan maaf kepada pihak rumah sakit yang digunakan praktik, yakni RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidul atas konten media sosial mahasiswanya.
Dijelaskan, mahasiswa sebelum terjun praktik sudah diberikan bekal kompetensi keahlian dan etik, termasuk menjaga privasi pasien.
"Pada prinsipnya, Prodi sudah melakukan beberapa langkah antara lain memperingatkan/menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. Kedua, menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya," demikian kutipan pejelasan Universitas Aisyiyyah Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)