Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong.

Kominfo Ajak Masyarakat Tak Jenuh Disiplin Prokes

Hendrik Simorangkir • 29 Desember 2021 18:30
Tangerang: Tren angka kasus positif covid-19 di Indonesia belum terkendali, bahkan membuat masyarakat lupa soal upaya pencegahan covid-19. Penurunan tingkat kepatuhan protokol kesehatan itu ditenggarai karena adanya rasa jenuh dan lelah yang dirasakan masyarakat terkait pandemi ini.
 
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong, mengatakan kejenuhan masyarakat terhadap pandemi pada dasarnya hal wajar. Pasalnya, setiap manusia punya batas untuk menoleransi pembatasan aktivitas mereka.
 
"Tentunya ada kejenuhan di masyarakat. Kita ambil contoh, terkait penerapan protokol kesehatan di tiap pemerintah daerah yang berbeda-beda, mulai dari 3 M bahkan ada yang sampai 7 M," ujarnya dalam diskusi penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PCPEN) di Swiss-Belhotel Serpong, Tangerang Selatan, Rabu, 29 Desember 2021.

Kementerian Kominfo, Usman mengatakan, terus melakukan berbagai kampanye bertujuan untuk mengurangi rasa jenuh masyarakat itu. Menurut Usman, pakai masker dan harus divaksin merupakan kampanye yang sederhana tanpa menghilangkan penerapan protokol kesehatan. 
 
Baca: Dinkes Jombang Selidiki Penyebab Kematian Siswa SD Usai Divaksin
 
"Ini untuk apa, untuk menghilangkan kejenuhan masyarakat. Artinya begini, kalian boleh beraktivitas asalkan memakai masker dan sudah divaksin. Kenapa, karena kalau bepergian ke suatu tempat, ini kan memunculkan kerumunan, jaga jarak ini kan sesuatu yang bikin kita jenuh, dengan strategi kampanye itulah mencoba menghilangkan kejenuhan masyarakat," jelasnya.
 
Usman tidak bisa memastika kapan pandemi akan berakhir. Pasalnya, banyaknya ketidakpastian terkait virus-virus baru yang bermunculan.
 
"Persoalannya kita tidak tahu pasti kapan covid-19 ini akan kelar. Karena itu, kita harus mengampanyekan sesuatu yang pasti, yaitu protokol kesehatan. Jadi kita mencoba mengampanyekan program apa yang pasti saja, yaitu penerapan protokol kesehatan dan vaksin," katanya.
 
Terkait munculnya varian baru Omicron, pemerintah juga telah menerapkan berbagai upaya dalam rangka mencegah virus ini masuk dan berkembang di Indonesia. Di antaranya dengan menjaga pintu masuk negara, juga pemberlakuan karantina bagi siapa pun yang datang dari luar negeri, baik karantina yang terpusat maupun mandiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan