Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bermagnitudo 4,8 kedalaman 22 km terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 1 Oktober 2021, pukul 18.15 WIB. Gempa terjadi akibat sesar naik busur belakang.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,19° LS ; 118,09° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 56 km arah Barat Laut Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang (back-arc thrust)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, melansir Antara.
Bambang mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah daerah.
Baca: Cilacap Diguncang Gempa Dua Kali Jumat Pagi
Yakni di daerah Bima dan Sumbawa III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) dan Lombok Timur II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Hingga pukul 18.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan dua kejadian gempa bumi susulan (aftershock) pada M 2,3 pukul 18.34 WIB dan M 2,0 pada pukul 18.45 WIB.
Bambang merekomendasikan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar dia.
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan
gempa bermagnitudo 4,8 kedalaman 22 km terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat, 1 Oktober 2021, pukul 18.15 WIB. Gempa terjadi akibat sesar naik busur belakang.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,19° LS ; 118,09° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 56 km arah Barat Laut Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang (
back-arc thrust)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, melansir Antara.
Bambang mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik
(thrust fault). Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah daerah.
Baca: Cilacap Diguncang Gempa Dua Kali Jumat Pagi
Yakni di daerah Bima dan Sumbawa III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) dan Lombok Timur II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Hingga pukul 18.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan dua kejadian gempa bumi susulan (aftershock) pada M 2,3 pukul 18.34 WIB dan M 2,0 pada pukul 18.45 WIB.
Bambang merekomendasikan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)