Jombang: Kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disegel kepala desa (kades). Penyegelan dilakukan lantaran Kepala Puskemas Bandar, dianggap tak berperan dalam menangani pandemi covid-19.
Aksi penyegelan dilakukan di pintu gerbang masuk kantor dan pintu gerbang pelayanan kesehatan. Penyegalan dilakukan dengan cara memasang rantai dan gembok oleh Kades Bandar Kedungmulyo Zainal Arifin, pada Selasa, 3 Agutsus 2021, sekitar pukul 09.00 WIB.
Aksi Zainal, sempat terekam video berdurasi 56 detik. Dalam rekaman, Zainal juga sempat berdebat dengan seorang pegawai Puskesmas.
“Saya menyegel Puskesmas Bandar Kedungmulyo, untuk kepentingan masyarakat. Kami mohon Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo segera berkoordinasi dengan kita. Kalau tidak menemui kami, tanah ini akan kami kembalikan ke desa karena tanah ini milik desa. Maksud kami, Puskesmas ini saya berikan kepada Dinas Kesehatan supaya melayani masyarakat kami dengan baik. Jangan masyarakat kami mati semua gara-gara teledornya kepala puskesmas,” ucap Zainal dalam video tersebut.
Kepala Desa Bandar Kedungmulyo Zainal Arinif menyegel puskesmas. (Medcom.id/AMir Zakky)
Menurut Zainal, aksi penyegelan itu sebagai bentuk protes terhadap kinerja Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dalam situasi pandemi covid-19. Selama penanganan pandemi, pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan oksigen untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di ruang isolasi terpusat, tidak pernah didukung.
Bahkan, untuk sekadar melihat pasien yang sedang isolasi, Kepala Puskemas tidak pernah mau. Sementara, untuk pemunuhan kebutuhan lain, pihak desa selalu kesulitan untuk mengajaknya berkomunikasi.
“Saya minta kepala Puskesmas dicopot karena tidak kooperatif dengan kita. Tidak bisa diajak kerjasama dalam penanganan covid-19. Misalnya soal penanganan pasien isoman. Kepala puskesmas tidak pernah melakukan pengecekan. Jadi, penyegelan akan kita buka ketika kepala dinas kesehatan memenuhi tuntutan kami,” kata Zainal, pada jurnalis, di Kantor Balai Desa Bandar Kedungmulyo.
Akibat penyegelan ini, sejumlah warga yang hendak berobat sempat sedikit terganggu. Warga yang hendak memeriksakan kesehatan ke puskesmas, terpaksa harus melalui pintu samping di sisi timur gedung puskesmas yang cukup sempit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Subandriyah, yang dikonfirmasi mengaku masih perlu melakukan cek dilapangan. Ia, juga enggan berspekuliasi atas tuntutan Kepala Desa.
“Aku no komen dulu. Saya mau ke sana (Puskesmas Bandar Kedungmulyo, red.). Saya akan identifikasi dulu,” ujar Subandriyah, singkat.
Jombang: Kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disegel kepala desa (kades). Penyegelan dilakukan lantaran Kepala Puskemas Bandar, dianggap tak berperan dalam menangani pandemi covid-19.
Aksi penyegelan dilakukan di pintu gerbang masuk kantor dan pintu gerbang pelayanan kesehatan. Penyegalan dilakukan dengan cara memasang rantai dan gembok oleh Kades Bandar Kedungmulyo Zainal Arifin, pada Selasa, 3 Agutsus 2021, sekitar pukul 09.00 WIB.
Aksi Zainal, sempat terekam video berdurasi 56 detik. Dalam rekaman, Zainal juga sempat berdebat dengan seorang pegawai Puskesmas.
“Saya menyegel Puskesmas Bandar Kedungmulyo, untuk kepentingan masyarakat. Kami mohon Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo segera berkoordinasi dengan kita. Kalau tidak menemui kami, tanah ini akan kami kembalikan ke desa karena tanah ini milik desa. Maksud kami, Puskesmas ini saya berikan kepada Dinas Kesehatan supaya melayani masyarakat kami dengan baik. Jangan masyarakat kami mati semua gara-gara teledornya kepala puskesmas,” ucap Zainal dalam video tersebut.
Kepala Desa Bandar Kedungmulyo Zainal Arinif menyegel puskesmas. (Medcom.id/AMir Zakky)
Menurut Zainal, aksi penyegelan itu sebagai bentuk protes terhadap kinerja Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dalam situasi pandemi covid-19. Selama penanganan pandemi, pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan oksigen untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di ruang isolasi terpusat, tidak pernah didukung.
Bahkan, untuk sekadar melihat pasien yang sedang isolasi, Kepala Puskemas tidak pernah mau. Sementara, untuk pemunuhan kebutuhan lain, pihak desa selalu kesulitan untuk mengajaknya berkomunikasi.
“Saya minta kepala Puskesmas dicopot karena tidak kooperatif dengan kita. Tidak bisa diajak kerjasama dalam penanganan covid-19. Misalnya soal penanganan pasien isoman. Kepala puskesmas tidak pernah melakukan pengecekan. Jadi, penyegelan akan kita buka ketika kepala dinas kesehatan memenuhi tuntutan kami,” kata Zainal, pada jurnalis, di Kantor Balai Desa Bandar Kedungmulyo.
Akibat penyegelan ini, sejumlah warga yang hendak berobat sempat sedikit terganggu. Warga yang hendak memeriksakan kesehatan ke puskesmas, terpaksa harus melalui pintu samping di sisi timur gedung puskesmas yang cukup sempit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Subandriyah, yang dikonfirmasi mengaku masih perlu melakukan cek dilapangan. Ia, juga enggan berspekuliasi atas tuntutan Kepala Desa.
“Aku no komen dulu. Saya mau ke sana (Puskesmas Bandar Kedungmulyo, red.). Saya akan identifikasi dulu,” ujar Subandriyah, singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)